Prioritas.co.id, Sidimpuan – HAS berusia 13 tahun warga Jalan Perintis Kemerdekaan, Gang Surau, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, tewas mengenaskan diduga Overdosis setelah mengkonsumsi 30 butir pil dextro. Akhirnya meninggal dunia setelah mendapat pertolongan medis di RSUD Padangsidimpuan.
Berdasarkan keterangan Lenni Warti Batubara (36) yang merupakan Ibu korban , dalam perjalanan menuju rumah sakit, korban sempat mengeluh sakit di dada Korban juga bercerita bahwa ia disuguhi teman – temannya minuman keras sambil menelan Pil (dextromethorphan/dmp) sebanyak 30 butir, Dia minum obat itu pada Selasa (7/8/2018),” ujar Warni.
Menurut cerita Lenni, Putrinya itu sempat terjatuh ketika mengendarai sepeda motor. Diduga, dia bersama rekan-rekanya tersebut dalam keadaan mabuk ketika berkendaraan. “Dia berada di tengah ketika dibonceng oleh kawan-kawannya itu,” Sayangnya, pasca terjatuh, mereka tidak langsung membawa korban ke rumah Ayahnya, namun merawatnya di salah satu rekan korban di sigalangan Tapsel, karena kondisi semakin parah akhirnya rekan-rekannya memberitahu orang tua dan memutuskan untuk membawa ke rumah sakit ini, ujar wanita yang mengaku sudah bercerai dengan Ayah korban Ahmad Hidayat Sihombing (36).
Setelah beberapa saat jorban dirawat segala upaya telah dilakukan pihak RSUD Padangsidimpuan, Jumat (10/8/2018) sekira Pukul 19:00 Wib. Korban tidak bisa lagi terselamatkan dan akhirnya Meninggal dunia.
Menurut informasi dari keluarga, korban meninggal dunia setelah meminum 30 butir pil dextro yang diduga diberikan rekannya. Yang di campur dengan Minuman tuak “Dia minum obat itu pada Selasa (7/8/2018),” ujar salah seorang keluarga korban ketika ditemui di rumah sakit.
Kapolres Padangsidimpuan AKBP Hilman Wijaya SIK.MH, membenarkan peristiwa tersebut, korban diduga tewas karena mengkonsumsi obat batuk jenis dextro berlebihan.
Pihaknya akan terus menyelidiki kasus ini, walaupun ini merupakan kejadian yang yang sangat kita sayangkan, pihaknya sempat akan melakukan otopsi terhadap jasad korban untuk memastikan penyebab kematiannya. Namun orang tua korban merasa keberatan dengan proses tersebut.
“ walaupun demikian kasus ini terus di selidiki. Dari pemeriksaan sementara ini, penyebab kematian korban disebabkan oleh kadar obat dextro yang berlebih,” imbuhnya.
Hamil 3 bulan, Mirisnya dari keterangan ibu korban remaja 13 tahun putus sekolah ini, juga dalam keadaan berbadan dua (Hamil).
“kami sempat periksakan anak kami ini paska di antar oleh rekan-rekanya, dari hasil pemeriksaan tersebut putri kami ini sedang hamil sudah umur 3 bulan,”katanya.
Boru Batubara ini juga menambahkan bahwa iya sekira 6 tahun yang lalu sudah cerai dengan ayah korban Ahmad Hidayah dan dia anak ke 4 kami dari 8 bersaudara. Mungkin putri kami ini terjerumus dalam pergaulan bebas dan putri saya ini tinggal bersama ayahnya yang kesehari hariannya bekerja sebagai sopir travel,”paparnya.
Dari amatan Wartawan Jumat (10/8) Malam di IGD RSUD pasca kematian HAS pihak kepolisian terlihat melakukan penyelidikan terkait identitas rekan-rekan yang diduga mencekoki HAS pil dextromethorphan.
“terlihat saat petugas meminta keterangan kepada ibu korban, dimana juga menyarankan agar jenazah korban diautopsi, sayangnya pihak keluarga menolaknya. Otopsi langkah utama dalam penyelidikan ini untuk mencari tau penyebab utama kematian, bu ujar salah seorang petugas namun ibu korban dengan nada sedih dan terbata bata menolak dengan alasan pihaknya sudah ihklas dengan musibah yang menimpa putrinya itu. “Bahkan, HAS yang masih berusia 13 tahun meninggal dunia dalam kondisi berbadan dua. pihak keluarga tetap menolak tawaran penegak hukum agar anak tersebut diautopsi. (SN)