Sebarkan Kesadartahuan Bahaya Sampah dan Mitigasi Tsunami, KKP Adakan Jambore

0
189

Prioritas.co.id,Lampung Selatan – Dalam rangka upaya penanaman kesadaran pada masyarakat yerhadap fungsi ekisistim di lingkungan pesisir dan laut, Kementerian Kelautan Perikan melalui Direktorat Pendayagunaan pesisir dan pulau – pulau kecil, Jambore Pesisir”.

Jambore Pesisir merupakan bagian dari kegiatan “Gerakan Cinta Laut (GITA LSUT).Kegiatan ini dinisisasi KKP dalam konsep perkemahan dan menjadi salah satu langkah dalam menambahkan rasa cinta laut yang di tujukan untuk anak-anak usia sekolah.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan mengenai penanggungan pencemaran dan mitigasi bencana di wilayah pesisir dan laut,serta berpartipasi dalam kegiatan rehabilitasi kegiatan ekosistim pesisir.Hari kamis 14 maret 2019.

Sebagaimana kita ketahui,salah satu pencemaran di pantai dan laut adalah sampah plastik .Hal ini merupakan permasalahan global dan menjadi salah salah satuutama di Indonesia.Produk plastik sudah di gunakan sejak tahun 1950 dan berdasarkan data Universitas Georgia,selama kurun waktu 67 tahun,produksi meningkat 4.149 kali secara signifikan dari 2 juta metrik ton menjadi 8,3 juta metrik metrik ton ini artinya, diprediksi bahwa pada tahun 2050 ,produksi plastik ini akan mencapai 34 milyar metrik ton.Perkiraan saat ini menunjukan bahwa sekitar 85.000 ton sampah di hasilkan setiap hari di Indonesia, dengan perkiraan kenaikan sebesar 76 % (sekitar 150.000 ton) dalam kurun waktu 10 tahun.

Selain pencemaran dilaut ,potensi bencana di wilayah pesisir juga cukup tinggi.Belum lama ini,bencana tsunami yang terjadi di selat sunda akibat letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) pada bulan desember 2018 mengakibat dampak yang cukup signifikan terhadap warga di daerah pesisir Banten dan Lampung.Lebih dari 40.000 jiwa terdampak dan harus mengungsi.Bencana ini juga khususnya mempengaruhi perikanan tangkap, perikanan budidaya dan pengolahan perikanan.

Menurut para ahli,masih terdapat potensi terjadinya tsunami berikutnya ,di perlukan penyadartahuan tentang mitigasi bencana ,agar dapat menimalimalisir dan menghindari danpak bencana  serupa di lokasi tersebut ataupun di wilayah lainnya ,serta memberikan bantuan kemasyarakat yang terkena dampak.

Direktur jenderal pengolahan ruang laut,Brahmantnya Satyamurti Poerwadi dalam sambutan menyampaikan,”setiap warga harus berinisiatif untuk mbuang sampah plastik pada tempatnya .Karena sampah plastik tersebut apabila sampai di komsumsi oleh biota laut khususnya ikan, dapat membuat nilai kesehatan ,higienitas ,serta nilai ekonomi dan ikan tersebut  menjadi turun.Permasalah di Wilayah Pesisir  dan pulau – pulau kecil yang terjadi timbul akibat kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga dan memelihara lingkungan. Kerusakan tersebut memberikan dampak merugijan bagi lingkungan maupun masyarakat dan memerlukan penangan yang komprehensif dan terintegrasi.

Kegiatan Jambore Pesisir merupakan hasil kerja sama KKP dengan Pemerintah Provinsi Lampung, Dinas Perikanan Kabupaten Lampung Selatan, Indofood, PT ASDP, Adupi, Chandra Asri.

Jambore Pesisir akan di laksanakan selama 3 hari mulai 13 – 15 maret 2019 berlokasi di pelabuhan Bakauheni Kabupaten Lampung Selatan.Adapun rangkaian kegiatannya di antara lain perkemahan dengan peserta pramuka selama 3 hari 2 malam,penyadartahuan bencana stunami dan ungensi sempadan pantai,dan di akhiri dengan gerakkan bersih pantai dan laut.Kegiatan ini di harapkan akan meningkatkan kesadartahuan masyarakat terkena dampak tsunami dan menimalisir bencana serta meningkatkan masyarakat akan dampak sampah plastik terhadap lingkungan tempat tinggalnya dan ekosistim di sekitarnya. (adri)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here