Prioritas.co.id, Banda Aceh – Sebanyak 140 penumpang Kapal Motor Penumpang (KMP) Tanjung Burung Nyaris tidak berangkat, pasalnya pintu akses keluar masuk kenderaan dan penumpang ke kapal macet, hal itu menyebabkan sejumlah calon penumpang cemas.
Jailani salah seorang petugas bagian tali kapal, pelabuhan Ulee Lheue, dikonfirmasi oleh media ini mengatakan. macetnya pintu KMP ini bukan yang pertama kali, melainkan sebulan lalu juga pernah namun belum sempat bersandar kepalabuhan. Mungkin kali ini tidak dicoba lagi karena dikira tidak masalah. Sebut kepada media wartawan.
Ia menambahkan. tiba-tiba saja pintu tidak bisa dibuka karena macet. Dan belum kita ketahui penyebab, untuk sekarang ini anak buah kapal (ABK) berusaha memperbaiki,
jika memang tidak bisa dibuka maka kapal akan berputar haluan menaikan penumpang dari pintu belakang. mudah-mudahan tidak masalah, jika memang tidak bisa dibuka gagal berakat maka penumpang yang sudah membeli tiket diberangkatkan besok pagi jam 08 pagi dengan kapal KMP BRR. Kira begitu singkat Jailani mengaku dirinya juga bagian jasa angkutan barang kapal di pelabuhan ulee Lheue, Banda Aceh.
Suharto salah seorang warga kota sabang mengaku kecewa atas pelayanan pelabuhan ini dianggab tidak prima, macetnya salah satu pintu KMP Tanjung Burung kali ini membuktikan bahwa KMP ini sudah tak layak beroperasi, soalnya ini menyangkut keselamatan calon penumpang.
“ini salah satu pelajaran patut pikirkan oleh pemeintah Aceh bagai mana caranya sabang memang butuh kapal ber skala besar agar transprotasi laut hendak kesabang tidak mengalami kesulitan ketika menyeberang mengujungi sabang.
“tidak seperti sekarang. selain kapal tidak layak berlayar, juga menimbulakn ke kecemasan yang luar biasa para penumpang, untuk mengatasi hal tersebut
Seharusnya petugas pelabuhan memberi pengumuman melalui mikropon, mengumum kan bahwa kapal yang kita hendak berangkatkan sabang sedang dalam keadaan pintu tidak bisa dibuka (macet.red).
para calon penumpang berharap sabar karena pintu sedang diperbaiki, jika hal ini tidak juga mendukung maka para penumpang telah membeli tiket boleh mengembalikan loket atau kembali balik besok pagi. harusnya demikian. Ujar Suharto.
“jika memang sore ini tidak bisa kita berangakat kan, demikian juga para penumpang memastikan tidak membuang sampah sebarangan karena itu ada sangsinya, maka buanglah sampah pada tempatnya. harusnya begitu agar masyarakat merasa aman dan tenang tidak menimbukaln pikiran buyar berpikran yang tidak-tidak, harusnya begitu. teranga terang Suharto. (Sumber: sidaknews.com)