Prioritas.co.id.TASIKMALAYA – Oon Saonah (32), perempuan asal Mangkubumi, ditemukan tewas di sebuah hotel di Kota Tasikmalaya pada Rabu, 6 Maret 2019. Korban diduga tewas karena mengalami kekerasan fisik.
Korban ditemukan tergeletak di sebah kamar di Hotel Daya Grand, Jalan Brigjen Sutoko, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi sekitar pukul 17.00 WIB. Awalnya, penjaga hotel curiga lantaran air keran dari kamar korban terus mengalir. Saat kamar dibuka dengan kunci cadangan, korban terlihat dalam posisi terlentang dengan bagian muka dan badan tertutup bantal dan selimut.
Saat pengusutan kejadian, aparat Kepolisian Resort Tasikmalaya Kota menemukan bukti kekerasan fisik pada tubuh korban. “Ketika ditemukan terlihat jelas ada beberapa luka,” kata Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Febri Kurniawan Maruf di lokasi kejadian.
Jasad korban lalu dibawa ke Rumah Sakit Dokter Soekardjo untuk menjalani otopsi. Dari hasil pemeriksaan sementara, dipastikan korban mengalami tindak kekerasan. ”Dari hasil pemeriksaan luar ditemukan luka memar dan ada sedikit luka lecet itu di bagian leher,” ucap Nurul Aida, dokter pemeriksa saat memberikan keterangan di RS DR Soekardjo, Jalan Rumah Sakit, Kamis, 7 Maret 2019.
Ia menegaskan, luka memar dan lecet korban tersebut karena kekerasan benda tumpul. “Yang kita lihat ini tidak wajar karena ada kekerasan,” ucap Nurul.
Guna pengusutan lebih lanjut, tim dokter meneruskan otopsi lebih lanjut di laboratorium patologi anatomi. Hal senada dikemukakan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Sudiantoro. Dadang mengungkapkan, polisi mendapati sejumlah barang bukti di tempat kejadian. “Dua buah bantal kemudian selimut dan juga barang bawaan milik korban diantaranya berupa celana, pakaian dan juga tas,” ucap Dadang.
Ia menambahkan dalam pemeriksaan awal petugas menemukan luka lebam di leher, bahu tangan tangan sebelah kiri serta kuku kelingking tangan kiri patah. “Untuk kesimpulan itu kita menunggu hasil analisis dokter,” ucapnya.
Rencananya, otopsi bakal berlangsung selama sepekan. Dadang menuturkan, petugas juga telah memeriksa enam orang saksi selepas kejadian. Polisi belum memastikan terkait kemungkinan adanya barang yang hilang. “Yang jelas di sana ditemukan tas yang berisi ada uang sekitar Rp 150 ribu dan kemudian buku tabungan,” ujarnya.
Berdasarkan keterangan saksi, lanjut Dadang, korban masuk ke hotal pada Selasa, 5 Maret 2019, malam sekira pukul 23.30 WIB. Dari keterangan saksi, korban belum diketahui bersama siapa saat masuk ke hotel. Pemeriksaan pun masih terus dilakukan terkait kemungkinan adanya orang lain yang masuk ke dalam kamar korban.
Iip, adik kandung korban berharap polisi segera mengungkap kasus itu. Jika korban betul dibunuh, Iip berharap pelaku segera ditemukan dan dihukum seberat-beratnya. Menurutnya, sang kakak bekerja sebagai pengumpul barang rongsokan. “Sehari-harinya di Cikarubuk, tiap hari ke pasar ngambil (barang) rongsok,” tuturnya. (yop)