Prioritas.co.id.BOGOR – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor ditargetkan dapat menghuni gedung baru di Jalan Pemuda, Tanah Sareal, akhir Maret 2019. Gedung DPRD yang menghabiskan biaya pembangunan senilai Rp 72,7 miliar dan dibangun sejak 2017 tersebut hingga kini belum juga ditempati meskipun pembangunan gedung sudah mencapai 100 persen.
Demikian dituturkan Wali Kota Bogor Bima Arya saat meninjau gedung baru DPRD Kota Bogor, Rabu 6 Maret 2019 sore. Dalam kunjungan tersebut, Bima didampingi Ketua DPRD Kota Bogor Untung Maryono, dan para Wakil Ketua DPRD seperti Heri Cahyono, Sopian Ali Agam, Jajat Sudrajat, serta Sekretaris Dewan Kota Bogor Boris Derarusman.
Bima melakukan pengecekan pada gedung berlantai lima tersebut. Semua ruangan mulai dari ruang tunggu tamu, ruang ketua dewan, ruang paripurna, ruang anggota dewan, hingga fasilitas umum seperti toilet, air, dan alat pendingin ruangan tak luput dari pemantauan.
“Memang masih perlu penyempurnaan di sana-sini. Ada anggaran untuk memoles gedung ini, jadi harus diserap secara maksimal karena mengejar jadwal pindah dan jadwal penyampaian visi dan misi wali kota dan wakil wali kota terpilih setelah dilantik nanti,” tutur Bima.
Menurut Bima, meskipun masih butuh penyempurnaan, gedung DPRD tersebut secara keseluruhan sudah bisa ditempati. Pengembang hanya perlu memberikan sentuhan akhir untuk memperindah gedung dengan biaya fantastis tersebut. “Semoga saja Maret nanti, anggota DPRD sudah bisa berkantor di sini, tinggal finishing touch saja,” ucap Bima.
Sekretaris Dewan Kota Bogor Boris Darusman mengatakan, secretariat DPRD terus mengebut penyempurnaan gedung DPRD Kota Bogor. Menurut Boris, pembangunan gedung tersebut sudah rampung 100%. Begitu juga dengan mebeler dan perlengkapan lainnya.
Menurut Boris, dibandingkan dengan gedung DPRD lama, gedung yang baru dibangun memang memiliki fasilitas yang lebih lengkap. Setiap komisi, fraksi, bahkan setiap anggota dewan memiliki ruangan khusus, termasuk Bamus dan Banggar. Ruang Paripurna dan parkir juga lebih besar.
“Ruang paripurna lebih besar dengan pesona pegunungan, sehingga lebih nyaman dilihat, tidak sumpek. Tempat parkirnya juga khusus,” kata Boris.
Lebih lanjut, Boris pun memastikan proses perpindahan kantor lama ke kantor baru tidak menganggu jalannya kinerja DPRD. Saat ini, Setwan Kota Bogor sedang melakukan invetarisasi barang mana yang akan di bawa dan yang tidak.
“Tidak perlu waktu lama, kemungkinan bawa berkas yang penting, peralatan yang di bawa tidak banyak. Ruangan sudah siap semua, furniture dan lain-lain juga sudah ada,” kata Boris.
Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Heri Cahyono berharap akhir Maret 2019 ini, anggota DPRD bisa segera menempati gedung baru. Pembangunan gedung baru tersebut, kata Heri, akan menjadi spirit baru bagi DPRD Kota Bogor dalam menyambut roda pemerintahan Kota Bogor di bawah pimpinan Wali Kota Bogor Bima Arya dan Dedie Rachim.
“Kami ingin semuanya tuntas, tidak setengah-setengah. Kalau memang sudah beres semua ya akhir Maret ini kita sudah pindah. Jadi nanti agenda pemaparan visi misi wali kota dan wakil wali kota baru bisa digedung baru,” kata Heri.
Dari pantauan Pikiran Rakyat, bangunan gedung DPRD Kota Bogor bernuansa putih tersebut masih tertutup rapat oleh pagar semi permanen. Gedung yang dibangun di lahan seluas 13.540 meter persegi itu juga dijaga ketat oleh petugas, dan belum memiliki pintu gerbang utama permanen. (yop)