Bupati Canangkan Pekan Imunisasi Nasional Polio di Kabupaten Deiyai

0
183

prioritas.co.id.Papua – Bupati Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua Barat, Ateng Edowai, mengatakan, imunisasi merupakan salah satu program kesehatan yang paling efektif dan utama dalam pengendalian penyakit. Hal ini diungkapkannya saat membuka secara resmi Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di halaman kantor Bupati Deiyai, Papua Barat, Senin, (18/3/2018).

Ateng mengemukakan, untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang tinggi diperlukan upaya untuk mencegah terjadinya suatu penyakit menular dengan cara berimunisasi bagi anak usia 0 bulan hingga 15 tahun.

“Pekan Imunisasi Nasional ini juga merupakan bagian dari perjuangan besar seluruh umat manusia untuk memerangi penyakit dan virus Polio. Dengan Imunisasi Polio kita ciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas, yang bebas dari cacat tubuh karena polio,” kata Bupati Ateng Edowai.

Ia menambahkan, penyakit tersebut, ditemukan pada awal tahun 2018 lalu di negara Papua New Guninea (PNG) dan akhirnya mengalami kejadian luar biasa (KLB) Polio Virus cVDPV Tipe 1. Sedangkan pada 27 September 2018 lalu, penyakit itu ditemukan di Kabupaten Yahukimo, Papua.

“Maka penyebaran penyakit Polio tersebut sama seperti penyakit HIV/Aids, artinya mudah pindah dari anak satu ke anak lainnya. Penyakit ini menyebabkan anak-anak kita tiba-tiba lumpuh, layu dan akut pada usia di bawah 15 tahun. Tapi penyakit tersebut ada obatnya, jangan takut,” imbuhnya.

Untuk itu, Bupati Edowai memerintahkan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat segera melakukan upaya pencegahan mengatasi penyakit tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Deiyai, Kornelis Pakage menjelaskan, berdasarkan rekomendasi dari Komisi Ahli Eradiksi Polio dan Komisi Penasehat Ahli Imunisasi Nasional tahun 2019, memerintahkan agar segera melakukan upaya untuk menghentikan penularan virus cVDPV Tipe 1 dengan melakukan Sub Pelkan Imunisasi Nasional (SPINP) yaitu pemberian Imunisasi Polio Tetes tambahan secara massal di wilayah kerja Kabupaten Deiyai.

“Pelaksanaan SPINP ini untuk menjaga generasi emas masa depan suku Mee asal Kabupaten Deiyai yang tercinta ini. Maka, lintas sektor, ASN dan semua keluarga dimohon kerja sama. Jadi ini dilaksanakan untuk memutuskan mata rantai penularan Virus cVDPV Tipe 1 dan menanggulangi KLB agar Kabupaten Deiyai bebas polio,” papar alumnus Unair Surabaya pada Magister Manajemen Kesehatan ini.

Pelaksanakan kegiatan tersebut dilakukan dengan cara pemberian Imunisasi BOVP kepada anak usia 0 bulan sampai dengan 15 tahun. Durasi diberikan minimal dua putaran dengan target cakupan sekurang-kurangnya 95 persen.

“Putaran pertama tanggal 18-25 Maret 2019, sedangkan putaran kedua pada bulan April 2019. Sasaran bayi dan balita, 25 TK dan PAUD, 56 SD, 12 SMP, tiga SMA dan dua SMK. Sebanyak 27.460 anak,” kata dia sambil menambahkan sumber pendanaan kegiatan tersebut dibebankan pada APBN dan APBD. (abet)

Editor : Darul Qutni

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here