Yayasan WISE Salurkan Bantuan Air Bersih Bagi Warga di Nagekeo

0
106
Kepala Desa Renduwawo Theodorus Aru saat mendampingi staf dari Yayasan WISE menyalurkan bantuan air bersih bagi warga, Photo dok: Prioritas.

Nagekeo.prioritas.co.id – Yayasan Wise-Shout East Asia menyalurkan bantuan air bersih bagi warga di 7 Desa di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur. Bantuan ini disalurkan sebagai wujud solidaritas atas bencana kekeringan dan kelangkaan air bersih dalam rangka menghadapi musim kemarau tahun ini.

Rosadalima Dee Panda selaku Program dan Community Development WISE-South East Asia menjelaskan bahwa penyaluran bantuan tersebut sudah dijalankan sejak awal Oktober 2023 di desa-desa yang kerap mengalami kelangkaan air bersih seperti Desa Tedakisa, Renduwawo, Tengatiba, Bidoa, Ulupulu 1, Ulupulu dan Pagomogo.

“Setiap desa kami salurkan bantuan air bersih mulai dari 5.000 sampai dengan 10.000 liter yang disalurkan secara rutin setiap minggu” jelas Rossa saat menyalurkan bantuan air minum bagi warga di Desa Renduwawo, Kecamatan Aesesa Selatan pada Rabu 22 November 2023.

Rosadalima Dee Panda selaku Program dan Community Development WISE-South East Asia (berkacamata) saat menyalurkan bantuan air bersih bagi warga kampung Segho, Desa Renduwawo, Photo dok: Prioritas.

Dalam pelaksanaannya di lapangan, Yayasan WISE berkordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Nagekeo melalui Badan penanggulangan bencana Daerah terkait peta wilayah yang menjadi langganan kelangkaan air bersih dalam rangka mengantisipasi resiko bencana kekeringan.

Pihaknya juga berkolaborasi bersama dengan Pemerintah desa setempat guna menentukan titik-titik pendistribusian air bersih sehingga bantuan yang disalurkan sejatinya tepat sasaran bagi warga yang benar-benar sangat membutuhkan pasokan air bersih.

Bantuan air bersih ini kata Dia dibiayai oleh The Atlantik Institut yang bekerja sama dengan Yayasan WISE sebagai pengelola serta kajian lapangan. Dana tersebut merupakan alokasi dana solidaritas mengantisipasi bencana kekeringan di Nagekeo. “Data terakhir per hari ini yang sudah kami drop ke desa-desa totalnya ada 735. 000 Liter” terangnya.

Selain bantuan kemanusiaan mengantisipasi dampak kekeringan, yayasan WISE juga melaksanakan beberapa program kegiatan di bidang pendidikan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia yang lebih fokus menyasar generasi muda.

Dalam implementasinya, WISE bekerjasama dengan beberapa lembaga lain baik itu Pemerintah maupun swasta seperti Yayasan Sao Mere dan membentuk satu komunitas yang dinamakan komunitas English club di SDI Lego serta pelatihan teknologi bagi guru-guru di SDI Dorameli, Kecamatan Boawae.

“Selain itu, kita juga ingin punya program yang fokus pada anak remaja. Saat ini kita sedang melakukan riset dengan menggandeng organisasi lain di tiga Negara dan Indonesia kebetulan hanya ada di Nagekeo. Hasil dari riset ini akan menjadi base line kami untuk menjalankan program terkait dengan kesehatan seksual dan reproduksi remaja Nagekeo” paparnya.

Ia mengungkapkan bahwa ke depannya, program yang akan dijalankan Yayasan WISE tidak hanya fokus kepada tanggap darurat antisipasi bencana. Karena itu, pihaknya berharap kerjasama semua stakeholder mulai dari Pemerintah Daerah sampai ke tingkat desa sangat dibutuhkan dalam rangka menyukseskan aneka progam yang akan dijalankan.

*Apresiasi Warga dan Pemerintah Desa*

Penyaluran bantuan bersih tersebut mendapat apresiasi dari warga penerima manfaat. Bibiana Owa (33) warga RT 06 Dusun 03 kampung Wololuba, menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan Ia terima.

Bibiana mengungkapkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir semenjak masuk musim kemarau warga setempat sudah mulai merasakan kelangkaan air bersih. Embung yang merupakan sumber air bagi warga debitnya mulai berkurang.

“Selama ini kami ambil air di embung untuk kebutuhan sehari-hari mulai dari masak, minum, cuci, mandi semuanya ambil dari embung, tapi kalau musim panas begini airnya mulai surut” ungkap Bibiana.

Fransiskus Keka warga RT 02 Dusun 1, kampung Segho juga menyampaikan hal yang sama. Baginya bantuan air bersih tersebut ibarat berkat datang di waktu sebab saat ini mayoritas warga Desa Renduwawo sedang membutuhkan air bersih. “Terimakasih banyak untuk Yayasan WISe yang sudah peduli terhadap kami yang di musim-musim seperti ini kami sangat susah air” ungkapnya.

Apresiasi juga disampaikan Kepala Desa Renduwawo Theodorus Aru yang pada kesempatan tersebut mendampingi tim daru Yayasan WISE menyambangi warga. “Atas nama pemerintah desa kita tentu saja berterima kasih kepada Yayasan WISE yang sudah membantu desa Renduwawo” ungkap Theodorus.

Theodorus menyampaikan bahwa kelangkaan air bersih di Desa Renduwawo merupakan penyakit ulang tahun yang tidak pernah luput didalami warga. Setiap tahun ketika musim kemarau, warga selalu dilanda kekurangan air.

Sumber air yang menjadi andalan warga setempat adalah air hujan dan air embung di 2 lokasi yang tersebar di wilayah Desa Renduwawo. Guna mengantisipasi, kelangkaan air warga membangun bak penampungan di setiap rumah untuk menampung air hujan, selebihnya diambil dari embung.

“Kalau pakai air hujan biasanya masuk bukan Oktober-November itu biasanya sudah habis, sementara embung juga hanya dua unit ini tidak bisa menjangkau seluruh warga, apalagi musim kemarau panjang begini” jelasnya.

Solusi yang diambil Pemerintah Desa kata Theodorus yaitu mengalokasikan anggaran melalui Dana Desa guna membangun bak penampung bagi warga sehingga bisa menampung air hujan sebanyak mungkin.

“Tahun ini kami alokasi anggaran Dana Desa untuk bangun 6 unit bak penampungan di rumah-rumah warga, setiap unit kami alokasikan Rp. 29 juta, targetnya semua warga harus memiliki bak penampung” pungkasnya. (Arjuna)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here