Way Kunyir Akan Jadi Pekon Tertinggal ?

0
135
Kantor pekon Way Kunyir

Prioritas.co.id, Pringsewu (Opini) – Ditelisik lebih lanjut, telah banyak kemajuan yang dirasakan di wilayah perdesaan dimana banyak fasilitas umum yang menyerupai wilayah perkotaan. Bahkan, pada era pemerintahan saat ini, terdapat menteri khusus yang menangani wilayah pedesaan, yaitu Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Adapun upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk meyeimbangkan dan menyelaraskan laju pembangunan desa dan kota yaitu dengan memberikan dukungan kepada desa melalui alokasi dana desa. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah tersebut sejalan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Upaya Pembangunan dan Pemberdayaan Desa dimana, desa diberikan kewenangan untuk mengelola urusan keuangan secara mandiri.

Salah satunya dana Desa yang dialokasikan akan membuat desa lebih maju dan berdaya sehingga laju perekonomian meningkat. Degan adanya dana desa, ini  memang banyak tenaga kerja yang terserap, adanya perbaikan sarana dan prasarana umum, serta pengembangan potensi desa.

PANTAUAN MEDIA :

Berbedahalnya dengan Desa Way Kunyir, atau lebih dikenal dengan nama lain yaitu Pekon Way Kunyir, kecamatan Pagelaran Utara, kabupaten Pringsewu, provinsi Lampung. Pekon Way Kunyir, merupakan salah satu pekon bisa dikatakan sangat  tertinggal jauh dari perkembangan kemajuan pembangunan pekon lainnya di kecamatan Pagelaran Utara. Pekon Way Kunyir ini, tepat berada persis di sebelah barat kecamatan Pagelaran Utara. Pekon Way Kunyir, memiliki luas wilayah 7,37 Km persegi. Pekon Way Kunyir terdiri dari 4 RT dan 4 RW memiliki kurang-lebih 189 kepala keluarga, pekon Way Kunyir merupakan wilayah hasil pemekaran dari pekon Neglasari Pada 28 Juni 2012 lalu.

Sejatinya pekon Way Kunyir terlihat begitu banyak memiliki potensi tersendiri yang jika dimanfaatkan akan membawa pekon dan masyarakatnya menuju pekon yang mandiri, maju dan berdaya diikuti dengan peningkatan laju perekonomianya.

Tetapi mengapa, semakin sulitnya pengelolaan lahan pertanian akibat factor cuaca, modal, dan lain sebagainya serta tidak sebandingnya modal dan pendapatan yang diperoleh, membuat sebagian masyarakat pekon Way Kunyir mengeluh, sebagian lagi, enggan bergerak di bidang pertanian, sehingga ciri khas dari pekon tersebut kemungkinan akan terkikis berdampak pada berkurang tumbuh kembangnya kesejahteraan masyarakat setempat.

Seperti yang dikeluhkan beberapa warga setempat, banyak masyarakat pekon Waykunyir yang berbondong pergi ke kota dengan maksud untuk menyambung hidup tetapi, hal tersebut dilakukan dengan kemampuan seadanya dan tanpa berpikir jauh kedepan, sehingga alih-alih bisa bertahan hidup, alasannya, sulitnya untuk mencari lapangan pekerjaan dipekon Way Kunyir. Di sinilah alasan letak krisis kepercayaan diri masyarakat pekon Way Kunyir.

Masyarakat pekon Way Kunyir, merupakan masyarakat yang seharusnya, memiliki prinsip, meskipun mereka tinggal di pelosok jauh dari perkotaan, sewajarnya mereka tetap bisa bertahan hidup dengan cara mengoptimalkan potensi yang ada di pekon mereka.

Lebih mirisnya lagi, rasa kebersamaannya juga mulai berkurang, terlihat banyak masyarakat pekon yang lebih makmur dari masyarakat rendahan lebih mementingkan kepentingan pribadi dibanding memperhatikan orang yang terbilang miskin tidak mampu, ditambah lagi, sarana dan prasarana perkonomian tidak berkembang di pekon Way Kunyir dari tahun ketahun tidak ada perubahan dalam pencapaian kemajuan. (DAVIT)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here