Mandailing Natal.prioritas.co.id – Warga Siulangaling, Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) protes terhadap aktivitas penambangan emas secara ilegal yang menggunakan excavator. Kegiatan penambang emas ilegal yang beroperasi di sungai lolo itu telah meresahkan nyawa masyarakat.
“Tolong beritahu ke Pak Kapolres dan Pak Kapolda, agar memberhentikan aktivitas tambang itu, karena mengancam ribuan nyawa kami di Desa Siulangaling jika terjadi hujan. Tolong ya Pak,” ungkap Wahdi Saputra, warga Siulangaling, melalui pesan WhatsApp kepada wartawan
Informasi diperoleh wartawan, Minggu (7/10), enam unit excavator setiap hari beroperasi menambang emas secara ilegal di daerah Sungai Lolo.
Akibatnya, sungai dan air bersih keempat desa di kecamatan itu jadi keruh.Tiga bulan, kata warga, alat berat beroperasi di lahan yang tidak jauh dari Siulangaling sudah merusak hutan 30 hektare.
Sekarang, warga empat desa di Siulangalling sulit mendapatkan air bersih. Bahkan, kondisi ini membawa petaka bagi masyarakat Siulangaling pada musim hujan.
Lahan dirusak penambang emas ilegal dikhawatirkan menyebabkan banjir lebih dahsyat dari banjir-banjir sebelumnya di empat desa.
Rencananya, warga empat desa akan mendatangi penambang emas ilegal untuk menghentikan aktivitas mereka merusak hutan dan meminta pertanggungjawaban atas kerusakan hutan.
Selain mendatangi lokasi tambang, warga juga meminta agar aparat penegak hukum menertibkan tambang emas ilegal sebelum kerusakan hutan makin meluas.
Wahdi Saputra, warga Siulangaling, Jumat (6/10) malam, mengatakan, aktivitas tambang di hulu Sungai Lolo Siulangaling baru diketahui setelah warga Salebaru menginformasikan kepada warga Siulangaling tentang keberadaan sejumlah alat berat melewati Desa Salebaru untuk penambangan emas ilegal.
Camat Muara Batang Gadis Kab. Madina Zul Hidayat, SSos dipertanyakan seputar aktivitas tambang di hulu Sungai Lolo Siulangaling dan kekhawatiran keselamatan nyawa ribuan warga, yang bersangkutan belum menjawab. (Putra)