Warga Desa Podosari Pringsewu Keluhkan Rusaknya Fasilitas Umum Olahraga Sepak Bola

0
248
Tiang Gawang Fasilitas Sepak Bola Pekon Podosari yang Ambruk (Facebook : Sugenk Wijaya Alvero Gym).

Prioritas.co.id, Pringsewu – Dalam pelayanan publik, penyediaan tempat dan fasilitas umum dapat dikategorikan sebagai pelayanan barang. Pihak penyelenggara (pemerintah) memiliki kewajiban dalam memenuhi standar layanan yang juga harus memperhatikan kenyamanan dan keamanan pengguna layanan.

Tentunya tugas penyelenggara  desa harusnya memberikan sarana yang berkualitas kepada warganya. Namun hal itu berbanding tebalik dengan apa yang dirasakan oleh warga Pekon Podosari Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung.

Keluhan tersebut diunggah oleh warga setempat bernama Sugeng di akun Facebooknya yang meminta Kepala Pekon/Desa Rasimin untuk memperhatikan fasilitas umum khususnya lapangan bola.

Pasalnya lapangan bola tidak berfungsi dengan baik bahkan tiang gawang tampak roboh dimakan usia. Hal itu juga tidak sesuai dengan janji-janji saat kepala pekon/desa mencalonkan diri memimpin desa tersebut.

“Sungguh sangat miris dan menyedihkan. Fasilitas umum khusus lapangan bola Podosari Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu Lampung,” tulis Sugeng.

Dalam postingan tersebut Sugeng juga menagih janji kepala desa, bahkan merasa warga pecinta sepak bola di anak tirikan, serta menanyakan apakah tidak malu dengan desa-desa lainnya di Pringsewu.

“Dari dulu hanya janji-janji, manismu yang engkau berikan kepada kami. Apa hanya kami yg merasakan. Malulah dengan desa-desa lain pak. Yang sudah memiliki fasum lapangan dah bagus-bagus,” sambung tulisannya.

“Tolong pak Rasmin bapak sebagai kepala pekon Podosari kami utk berikan solusi terbaik. Bagaimana solusinya ini..????. Bpk kaur pembangun Sewot Ajja gimana ini kami masyarakat ingin merasakan sedikit aja sentuhan dari pemerintahan kita,” tutupnya.

Saat dikonfirmasi, Sugeng mengatakan bahwa keruskan tiang gawang sudah empat tahun lamanya bahkan ia mengaku telah membuat gawang sementara hingga kembali ambruk, pihak pekon tetap saja tidak peduli.

“Wes lama rusak pak. Itu rusak (ambruk) sudah dari 4 tahun yang lalu. Terus tak buatin gawang sementara akhirnya roboh lagi kemarin,” kata Sugeng melalui chat instan, Senin, 9 Agustus 2021.

Sugeng merasa prihatin dan merasa malu fasilitas umum di desanya rusak namun tidak ada perhatian dari pihak desa. “Prihatin sekali sebenarnya dan malu punya fasilitas umum tapi gak ada perhatian dari pemerintah setempat,” tandasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, tim masih melakukan konfirmasi kepada kepala pekon/desa terkait keluhan tersebut. Sebab fasilitas umum tersebut merupakan kewajiban pemerintah pekon. [Red]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here