Prioritas.co.id Papua – Kondisi di Wamena, Papua, berangsur pulih pascarusuh yang terjadi pada awal pekan lalu. Aktivitas ekonomi warganya juga mulai kembali menggeliat di beberapa lokasi dan pasar.
Pasar yang menjadi pusat kegiatan masyarakat di Jalan Irian, Wamena sudah diramaikan pedagang yang menjajakan aneka kebutuhan pokok. Di tengah kota, terutama di Jalan Trikora juga sudah mulai ramai dilalui kendaraan para pegawai dan pekerja.
“Situasi mulai pulih dan berangsur normal. Aparat keamanan akan terus menjaga situasi, sekaligus terus mengembangkan penyidikan untuk melakukan pengejaran terhadap para pelaku kerusuhan. Kemarin kami sudah menahan tujuh tersangka, dan kita akan terus mengejar pelaku lainnya demi sama-sama menegakkan hukum,” kata Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw di Wamena, Papua, Kamis, 3 Oktober 2019.
Paulus menjelaskan meski masih ada pengungsi yang bertahan di sejumlah tempat, termasuk di kantor Polres Jayawijaya dan fasilitas milik TNI di Wamena, namun mulai menggeliatnya kegiatan sehari-hari menandakan Wamena berangsur normal.
Pemulihan ekonomi dan sosial Wamena diharapkan berjalan dengan cepat. Optimisme tumbuh lantaran sebelumnya di Wamena tidak pernah terjadi konflik horizontal antara warga asli dan pendatang selama 20 tahun. Masyarakat di kota tersebut juga tengah berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam tiga tahun terakhir terus meningkat.
Termasuk perdagangan bahan kebutuhan pokok yang memberikan kontribusi kedua terbesar, 16,5 persen bagi perekonomian Wamena, setelah sektor transportasi dan pergudangan yang menyumbang, 18,7 persen.
Berdasarkan data BPS (Biro Pusat Statistik 2018) selama 2013-2017, total nilai tambah yang dihasilkan oleh aktivitas sektor-sektor ekonomi yang berada di wilayah Kabupaten Jayawijaya, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan, secara konsisten mengalami peningkatan.
Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Arif Budimanta mengatakan pada 2013, nilai PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) atas dasar harga berlaku di Kabupaten Jayawijaya adalah Rp 20,3 juta. Nilai ini terus bertambah hingga pada tahun 2017 mencapai Rp 31,9 juta.
“Pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah sudah menyentuh Indonesia Timur, sehingga ekonomi di wilayah tersebut, termasuk Papua harus berkembang. Saya berharap hal-hal positif yang sudah terjadi di Papua, baik itu pertumbuhan ekonomi dan situasi politik serta sosial yang kondusif tetap terjaga agar sama majunya dengan wilayah Indonesia lainnya,” kata Arif saat dikonfirmasi.
Arif mengatakan saat ini untuk pembangunan sumberdaya manusia, Pemerintah juga menjalankan berbagai program termasuk program Indonesia pintar, beasiswa pendidikan Indonesia Afirmasi baik untuk lanjutan pendidikan di dalam dan luar negeri. (Red)