Prioritas.co.id, Nagekeo, NTT – Wakil Bupati (Wabup) Nagekeo, Marianus Waja, SH, membuka kegiatan Seminar Akhir Perencanaan Teknis (SAPT) Pembangunan Stadion Wolosambi, bertempat di Aula Paroki St. Joanes Baptista Wolosambi, kecamatan Mauponggo, kabuapaten Nagekeo, propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada senin (21/12/2020).
Turut hadir pada kesempatan tersebut, 4 anggota DPRD dapil Mauponggo, pastor paroki Wolosambi, Kadis Pemuda dan Olahraga, Kristo Aja, Camat Mauponggo, Leo Loda, serta konsultan CV El Emunah.
Yohanes Lagho, selaku panitia penyelenggara dari Dinas Pora melaporkan bahwa tujuan seminar yakni mendapatkan masukan akhir dari peserta terutama masyarakat setempat yang hadir terkait desain stadion Wolosambi.
Seminar ini dihadiri unsur tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda juga Forkompimcam Mauponggo, dengan sumber biaya dari DPA Perubahan Dinas Pemuda Olahraga tahun 2020.
Wabup Marianus pada awal sambutannya menegaskan kepada Kabag Pora kabupaten Nagekeo terkait komitmennya dalam membangun sarana olahraga Stadion Wolosambi.
“Bapak Kabag Pora. Bapak juga Pora Kaba (daging kerbau). Olahraga, bicara hal besar. Saya wakil bupati hadir, 4 orang Anggota DPRD juga hadir. Pie ngara mona jadi (pemali kalau tidak jadi). Mohon maaf, saya terlambat, karena pagi saya harus hadiri agenda upacara adat masuk gedung baru Puskesmas Kota di Lape oleh masyarakat adat Lape. Ae ne’e mata, kaju ne’e pu’u. Kita harus hargai para pemilik tanah” ujar Marianus.
Lanjut Marianus “Hari ini seminar akhir lapangan olah raga Wolosambi. Tidak semua paroki memiliki lapangan. Hanya beberapa paroki. Itu berarti nenek moyang kita sudah siap sejak awal. Kita tidak sulit untuk pengadaan tanah. Ada kemauan, dan kepedulian pemerintah maka terjadi kesejahteraan. Ini kemauan orang wolosambil. Bukan maunya pemerintah saja. Kalau umat dan masyarakat mau, pemerintah mau tak mau harus mendukung. Kekuatan besar kalau masyarakat sendiri punya kemauan. Dari bawa muncul, itu lebih baik” tegas Wakil Bupati Nagekeo.
Wakil Bupati Nagekeo menyatakan sikap untuk mendukung niat baik orang muda Wolosambi dalam membangun sarana olahraga.
Stadion ini sudah ada proses beberapa tahun. Turnamen sudah beberapa kali. Kemauan umat diaplikasikan beberapa anak muda. Ola fonga ana muda, mona ngala poe nea (kemauan orang muda, tidak boleh kita halangi). Kita wajib mendukung. Hari ini bukan hal baru. Ada kemauan umat yang konsultan akan paparkan. Tugas kita mengkritisi, memberi masukan. Jangan begitu sudah jadi, baru omong di balakang. Itu lau ae (percuma). Hari ini pemerintah terbuka. Konsultan mau dengar apa kata kita. Konsultan akan dengan saksama mendengarkan. Tentu disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah” Terang Marianus
Menurut Marianus, pembangunan stadion memiliki tujuan mulia, yang mana ia menilainya bukan sekedar pembangunan fisik saja terkait stadion, melainkan upaya mengolah jiwa.
” Ini area mengolah jiwa. Gereja urus batin, di lapangan kita menikmati kepuasan batin karena menyaksikan permainan bola yang menarik” ujarnya.
Wakil Bupati Nagekeo berharap, ketika stadion Wolosambi telah berhasil dibangun, masyarakat harus mampu membangun peradaban yang mampu memberikan rasa aman kepada semua orang dan setiap warga dapat menjadikan rumah mereka Home Stay yang dapat diakses pengunjung.
Ke depan kerja-kerja kita harus benar-benar berguna untuk banyak orang. Orang luar akan datang menikmati. Ketika kita berhasil mewujudkan stadion di Wolosambi, semua rumah akan seperti di Pajoreja (homestay). Minimal ada 1 kamar layak jual. Orang datang tidak mungkin antar ke gudang, tapi ke rumah-rumah layak huni. Terakhir saya ingatkan. Siapkan situasi kondusif. Ke mana saja tamu pergi, mereka merasa nyaman ketika datang ke Wolosambi. Itu pesan saya” tutup Marianus mengakhiri sambutannya.*** (PETER/Rls HPN)