Prioritas.co.id.Jakarta – Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) bekerjasama dengan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta dan LSPR Communication & Business Institute untuk menggelar lustrum Asosiasi Penerbit Jurnal Ilmu Komunikasi Indonesia (APJIKI).
Lustrum sendiri merupakan serangkaian acara yang tidak dapat terpisahkan dari lahirnya sebuah institusi atau lembaga, termasuk kegiatan acara yang diselenggarakan oleh Asosiasi Penerbit Jurnal Ilmu Komunikasi Indonesia (APJIKI). Makna lustrum bagi APJIKI merupakan refleksi lima tahunan yang menggambarkan siklus aktivitas dan produktivitas APJIKI dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas artikel jurnal di Indonesia khususnya Jurnal Ilmu Komunikasi.
Penyelenggaraan lustrum APJIKI dibuat dalam beberapa rangkaian acara, yakni pada 17 Februari 2022, Webinar dengan tema: Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Dosen melalui Tata Kelola Penerbitan Artikel di Jurnal Ilmiah, Pukul 13.00 – 15.30 WIB, melalui Zoom Meeting dengan narasumber, Dr. Mohammad Sofwan Effendi, M.Ed – Direktur Sumber Daya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang diwakilkan oleh Prof. Dr. Sutikno, S.T., M.T, sebagai sebagai Tim Validasi dan Penilai Usulan Kenaikan Pangkat dan Jabatan Akademik Dosen ke Lektor dan Profesor, Kemristekdikti, dan pembicara kedua adalah Dr. Hanny Hafiar – APJIKI dan Dosen Universitas Padjadjaran serta moderator Dr. Lestari Nurhajati, M.Si – APJIKI dan Dosen Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR.
Di hari selanjutnya akan diadakan Workshop Tahapan Indeksasi Jurnal ke Web of Science, pada tanggal 18 Februari 2022, melalui Zoom Meeting dengan narasumber Workshop yakni Faizal Risdianto, M.Hum Editor in Chief, Register Journal (Sinta 2 dan WoS indexed Journal).
Acara pada hari pertama ini diketuai oleh Fizzy Andriani, M.Si dari FIKOM Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) dan sekaligus dibuka oleh Ketua umum Asosiasi Penerbit Jurnal Komunikasi Indonesia (APJIKI) Dr. Puji Lestari, M.Si. Pada kesempatan tersebut, beliau berharap dalam rangka ulang tahun APJIKI yang ke lima ini, acara tersebut dapat membantu para akademisi mengatasi hambatan-hambatan dalam publikasi karya ilmiah agar diperoleh solusi sebagai upaya peningkatan sumberdaya dosen pada tata kelola penerbitan artikel di jurnal ilmiah. “Acara ini akan memberikan pencerahan bagaimana menulis artikel yang baik guna kenaikan pangkat jabatan fungsional”, sambung Puji Lestari.
Webinar tersebut membahas tentang bagaimana meningkatkan kapasitas sumberdaya dosen melalui tata kelola penerbitan artikel di jurnal ilmiah, pemateri pertama yakni Prof. Sutikno menyatakan fokus perhatian dalam sebuah publikasi haruslah memiliki penelitian yang luar biasa, padat pengetahuan, penelitian sebaiknya interdisiplinear dan terintegrasi dan tidak kalah pentingnya adalah bagaimana integrasi dan etika yang baik dari para peneliti. Lebih lanjut beliau menambahkan APJIKI memiliki peran strategis dalam pengembangan jurnal yang ada di Indonesia, khususnya jurnal di bidang ilmu komunikasi, “APJIKI memiliki peran dalam merancang dan meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang diperlukan dalam mengelola penerbitan artikel ilmiah, selain itu peranan APJIKI dapat mendorong para peneliti-peneliti agar menghasilkan artikel yang extraordinary research dan berkualitas,” ujar Sutiko.
Pada kesempatan kedua, pemateri dari Dosen Universitas Padjadjaran yakni Dr. Hanny Hafiar, menyampaikan penulis artikel jurnal haruslah mampu menguasai tool citation, Style Grafis, style format dan style additional information. “Para penulis harus mampu memahami aspek-aspek teknis dalam penulisan jurnal, seperti tool citation dan sebagainya, penulis jangan sampai gaptek atau gagap teknologi dalam penulisan jurnal, sebelum sampai kepada reviewer, editor akan melihat juga apakah artikel tersebut sudah sesuai dengan kebijakan-kebijakan redaksi terkait hal teknis seperti aim dan scope, style dan rules dari jurnalnya juga perhatikan” ujar Hanny. Lebih lanjut Hanny Hafiar mengemukakan, artikel yang baik salah satunya lahir dari peneliti-peneliti yang rajin membaca artikel lainnya juga, beliau mengajak para dosen atau peneliti haruslah sering-sering atau secara konsisten membaca artikel-artikel yang berkualitas, hal tersebut akan memicu dosen atau peneliti akan tetap menulis jurnal ilmiah yang baik dan memiliki novelty atau kebaruan dalam keilmuan.
Program acara di hari pertama tersebut mendapatkan antusias yang luar biasa dari para peserta, dilihat dengan jumlah peserta yang hadir dalam acara webinar sebanyak 125 orang dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Pada sesi tanya jawab, salah satu peserta, Puji Rianto dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta bertanya terkait dengan penelitian lintas disiplin yang terjadi kekhawatiran jika penelitian lintas disiplin maka publikasinya akan condong ke salah satu ilmunya, misalkan peneliti komunikasi dan psikologi mengerjakan riset bersama, seringkali harus publikasi ke bidang ilmu yang dominan.
Sesi hari pertama ditutup oleh para penggagas APJIKI pada tahun 2017 yakni Dr. Lestari Nurhajati LSPR Communication & Business Institute, Dr. Rustono Farady Marta, S.Sos., M.Med.Kom dari Universitas Bunda Mulia dan Fizzy Andriani, M.Si dari FIKOM Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), yang menceritakan bagaimana perjuangan kawan-kawan dalam mendirikan dan membangun APJIKI lima tahun yang lalu, dengan mengumpulkan beberapa rekan-rekan yang mempunyai minat dibidang jurnal sehingga APJIKI menjadi asosiasi yang besar dan ditetapkan tanggal 17 Februari 2017 sebagai kelahiran APJIKI. Dilanjutkan oleh ketua APJIKI yang dalam dua periode di pimpin oleh Dr. Puji Lestari, M.Si berharap agar APJIKI menjadi asosiasi yang memiliki jejaring yang baik serta memiliki posisi penting bagi lahirnya dan pengembangan jurnal-jurnal khususnya bidang komunikasi yang berskala nasional dan Internasional. (*/Prio)