UMKM di Nagekeo Ikut Lomba Cluster Pangan Strategis Bank Indonesia

0
37
Perwakilan Bank Indonesia Kantor Cabang Kupang saat menemani Direktur Bridy Academi, Kasianus Sebho dan beberapa anggota, Photo dok: Prioritas.

Prioritas co.id.Mbay – Bridge Academi salah satu usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) yang bergerak di sektor pertanian hortikultura mengikuti lomba cluster pangan strategis yang diselenggarakan Bank Indonesia Kantor Cabang Kupang tahun 2023.

Menurut Kepala Unit Fungsi Pengembangan UMKM Kantor Perwakilan BI NTT, Riki Winata perlombaan cluster pangan strategis merupakan ajang rutin tahunan yang digelar Bank Indonesia dalam menaikan kapasitas ekonomi UMKM melalui peningkatan produktivitas dan optimalisasi program pengendalian inflasi (klaster) dengan fokus pada komoditi pengendalian inflasi.

“Penilaian akan berlangsung sejak Februari sampai November 2023 dengan melibatkan dewan juri eksternal yang obyektif” jelas Riki Selasa 16 Februari 2023 di Mbay.

Dijelaskan Riki, peserta Lomba akan dinilai oleh panitia berdasarkan tiga indikator antara lain peningkatan ekonomi, penguatan kapasitas kelembagaan dan ramah lingkungan. “Intinya mereka punya kelebihan, yang pertama dari segi ekonomi menguntungkan yang kedua berdampak pada orang lain dan usahanya ramah lingkungan” ungkapnya.

Riki berharap Bridge Academi keluar sebagai yang terbaik dalam ajang ini, sehingga ke depan bisa menjadi contoh bagi pelaku UMKM lainnya di Nagekeo. “Apabila Bridge Academi keluar sebagai yang terbaik, BI juga nantinya akan mendukung lebih lanjut melalui pemberian saran dan prasaran produksi sehingga usaha lebih berkembang ke depannya” ungkapnya.

Direktur Bridge Academi Kasianus Sebho menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Bank Indonesia yang telah mendaftarkan Bridge Academi mengikuti perlombaan ini.
Kehadiran BI merupakan bukti kepedulian dan suport dari pemerintah terhadap pelaku UMKM guna mengembangkan usaha.

Terkait tiga komponen syarat pemenang lomba, Kasianus optimis bisa memenuhi semua persyaratan tersebut sebab, selama ini baik itu Bridge Academi sendiri maupun anggota yang berjumlah kurang lebih 40 orang sudah menjalankan itu.

Dijelaskannya, Bridge Academi yang berbasis di Kampung Watu Api Desa Nata toto itu, selama ini selain mengembangkan tanaman holticulura juga menjalankan sekolah lapangan kepada masyarakat dan lembaga pendidikan mulai dari SMK hingga Perguruan tinggi. “Pendidikan ini juga tidak hanya holtikultura, kami akan mengembangkan secara integrasi pertanian dan peternakan” jelasnya.

Terpisah, Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do mengapresiasi Bank Indonesia yang sudah merekam kerjasama Pemkab Nagekeo dengan semua pihak dalam menjalankan ekosistem usaha baik dengan Bridge Academi maupun Pandawa Agri Indonesia (PAI). “Membangun ekosistem usaha ini butuh kolaborasi semua stark holder dalam sebuah ekosistem yang lengkap dari hukum sampai ke hilir dari setiap usaha” ujar Don Bosco.

Menurut Don Bosco ke depan, ekosistem usaha seperti yang sudah dijalankan PAI maupun Bridge Academi juga nantinya akan menyasar komoditi lain seperti tanaman perkebunan berdasarkan geografis, salah satunya adalah Mangga Rendu yang dikenal memiliki cita rasa khas. (Arjuna)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here