Prioritas.co.id, Tanggamus – Tim III Direktorat Pembinaan Masyarakat (Dit Binmas) Polda Lampung melaksanakan penilaian lomba Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Pekon Tanjung Anom Kecamatan Kota Agung Timur, yang mewakili Polres Tanggamus dalam lomba PPKM tingkat Polda Lampung, Rabu (23/6/21), sore.
Lomba PPKM Mikro tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara ke 75 dengan tema Transformasi Polri yang Presisi Mendukung Percepatan Penanganan Covid-19 untuk Masyarakat Sehat dan Pemulihan Ekonomi Nasional Menuju Indonesia Maju.
Tim Ditbinmas Polda Lampung dipimpin AKBP Ujang Supriyanto bersama Kompol M. Daud, SH., Dokkes Polda Lampung Dr. Dewi didampingi Kasat Binmas Polres Tanggamus AKP Hi. Irfansyah Panjaitan dan Kapolsek Kota Agung AKP Muji Harjono, SE.
Dalam rangkaian penilaian itu tim melaksanakan pemeriksaan Posko, ruang isolasi, buku kegiatan serta melaksanakan wawancara dengan anggota Satgas PPKM.
AKBP Ujang Supriyanto mengatakan bahwa kedatangan tim dalam rangka melakukan penilaian Posko PPKM Mikro Pekon Tanjung Anom yang mewakili Polres Tanggamus. Lomba ini dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke 75 Bhayangkara tahun 2021.
“Kami dibagi dalam tiga tim, hari ini menilai posko PPKM Mikro Pekon Tanjung Anom yang menjadi perwakilan dari Polres Tanggamus dan setiap kabupaten/kota atau tiap satu polres satu perwakilan, nanti dipilih satu terbaik untuk mewakili Polda Lampung dalam penilaian ditingkat Mabes Polri. Sesuai HUT Ke 75, maka ada tujuh polres terbaik dan lima Polda terbaik, mudah-mudahan salah satunya dari Lampung,”kata AKBP Ujang.
Sambungnya, bahwa item yang menjadi penilaian diantaranya mengenai keaktifan pokso, pendataan warga yang keluar dan masuk dipekon, data jumlah warga yang terpapar Covid-19, adanya rumah isolasi, peralatan penunjang diposko dan koordinasi antar stake holder dalam mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 ditingkat pekon.
“Posko PPKM harus berjalan berkesinambungan, jangan sampai terbentuknya posko hanya sebatas seremonial, harus ada perangkat,perlengkapan dan peralatan. Syarat berkesinambungan dalam melakukan PPKM harus ada koordinasi yang baik antar stake holder, jadi tidak bisa hanya pemerintah pekon saja, pemerintah daerah saja ataupun personel Bhabinkamtibmas maupun Babinsa, jadi semua instansi dan masyarakat harus mendukung PPKM mikro ini,”kata Ujang.
Ia menjelaskan, bahwa yang menjadi nilai plus dalam penilaian, adanya tim Pemulasaran jenazah.”Tapi itu situasional, sebab biasanya ada yang langsung ditangani oleh pemerintah daerah melalui dinas terkait. Di Tanjung Anom sendiri sudah ada tim yang bertugas untuk melakukan Pemulasaran jenazah pasien Covid 19, idealnya memang begitu dan itu menjadi nilai plus,” sebut Ujang.
Ditambahkan Kasatbinmas Polres Tanggamus,AKP Irfansyah Panjaitan bahwa Pekon Tanjung Anom dipilih berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh tim dari Polres Tanggamus. Awalnya 10 polsek diwilayah hukum Polres Tanggamus mengusulkan satu pekon diwilayanya. Berdasarkan hasil penilaian, Polres Tanggamus memilih Pekon Tanjung Anom sebagai yang terbaik.
“Yang menjadi dasar penilaian adalah koordinasi antara tim dengan relawan dan stakeholder, lalu SOP pendataan warga yang masuk dan keluar, penerapan prokes, rumah isolasi,tim Pemulasaran jenazah dan data mengenai warga terpapar Covid-19. Mudah-mudahan Tanjung Anom menjadi yang terbaik ditingkat Polda Lampung,”ujar Irfansyah Panjaitan.
Sementara,Kepala Pekon Tanjung Anom, Sumardi mengatakan bahwa Posko PPKM Mikro didirikan sejak adanya ketetapan dari pemerintah bahwa setiap pekon atau desa membentuk dan mengoptimalkan posko PPKM. Di Posko PPKM terdapat enam orang yang bertugas secara bergantian dan selalu berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas,Babinsa dan bidan desa.
Menurut Sumardi, upaya untuk mencegah penularan Covid-19 di Tanjung Anom, pihak pekon dan tim posko PPKM sudah melakukan sejumlah langkah, seperti mendata setiap warga yang datang dari luar daerah, himbauan penerapan prokes dengan ambulans pekon dan apabila ada yang hajatan maka akan diberikan imbauan agar mematuhi prokes dan tidak berkerumun.
“Dari sebelum Idul Fitri, PPKM Mikro ini diterapkan, seperti salat tarawih betul-betul menerapkan prokes, kita juga bagi-bagikan masker ditempat ibadah. Kami juga sudah ada rumah isolasi dan tim Pemulasaran Jenazah binaan Puskesmas Pasar Simpang,”katanya. (Asrul)