Terbunuhnya Anggota TNI di OKU Timur Ternyata Bermotif Hutang Piutang

0
284

 

Prioritas.co.id.Muba – Kasus pembunuhan anggota TNI yang bertugas di Puslatpur OKU Timur ternyata bermotif hutang piutang.

Hal ini terungkap dari pengakuan Sumarlin (35), tersangka tunggal penusukan yang mengakibatkan anggota TNI Kopda Jenis yang bertugas di Detasemen Markas (Denma) pusat latihan tempur atau Puslatpur (Puslatpur) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur mengakui keributan yang berujung penusukan di beberapa tubuh korban di akibatkan hutang piutang.

Korban punya hutang 150 juta kepada dirinya, yang sudah beberapa kali ditagih tidak pernah digubris atau dibayar oleh korban.

“Dia punya hutang Rp 150 juta, sering ku tagih dak galak bayar,” kata Sumarlin saat konferensi pers di Mapolda, Sumsel (02/02/2019).

Saat kejadian di Desa Mangganan, Tanjung Sari, Belitang, Kabupaten OKU Timur saat acara pernikahan pesta orgen tunggal (29/01) , lanjut Sumarlin, terjadi keributan antara dirinya dengan korban.

“Kami ribut, dia aku tujah di perut Punggung dan leher setelah itu aku lari . Aku ribut dengan Dio dewean bukan keroyok,”terangnya dalam logat Palembang.

Kapolda mengatakan kasus tewasnya Jeni, anggota TNI yang bertugas Puslatpur akan di proses secara profesional, motifnya hutang, tersangka pelaku tunggal, di tusuk menggunakan pisau di perut punggung dan leher.

“Tersangka terancam hukuman mati karena telah merencanakan dengan membawa pisau dan sebelum kejadian tersangka telah mengungsikan keluarga anak istrinya ke Jakarta,” kata Irjen Zulkarnain Adinegara, Kapolda Sumatera Selatan.

Tersangka Sumarlin satu hari sebelum rilis menyerahkan diri ke Mapolda Sumsel dengan diantar keluarga dan anak istri. Tersangka mengaku menyesal melakukan perbuatannya dan menyatakan permintaan maaf kepada keluarga korban termasuk seluruh anggota TNl.

“Aku nyesel minta maaf kepada keluarga korban, anggota TNl,” kata Sumarlin sambil terisak saat Kapolda memberikan kesempatan untuk bicara.

Permohonan maaf juga disampaikan istri dan dua anak tersangka saat itu sambil berlinang air mata karena sedih. (Iskandar Mirza)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here