Palembang.prioritas.co.id – Dinas Pendidikan Sumsel akan melakukan pengecekan terkait dugaan manipulasi jumlah siswa di SMA Bhakti Nusantara Palembang. Senin (4/9).
Mencuatnya dugaan manipulasi jumlah siswa di SMA Bhakti Nusantara Palembang berkaitan dengan penerimaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang di terima sekolah. Karena semakin banyak jumlah siswa akan semakin besar dana BOS yang di terima pihak sekolah.
Terkait hal itu pihak SMA Bhakti Nusantara dan orang tua siswa serta Diknas Sumsel di wakili Kasi Pendataan Siswa mengadakan pertemuan di Sekolah, Senin (05/09).
Dalam pertemuan itu Orang tua siswa menyampaikan dua hal yaitu ;
Kenapa anaknya tidak terdatar di Dapodik Diknas hal ini terungkap
Pada saat Ujian asesment di perintahkan guru menggunakan akun orang lain yang bukan miliknya.
Menanggapi pertayaan itu, Kepsek SMA Bhakti Nusantara Siti Rukiah beralasan yang mendaftarkan siswa ke Dapodik Diknas Sumsel adalah operator.
“Operator yang mendaftarkan jumlah siswa ke Dapodik Diknas, sekarang sedang lagi mengajar, kita sudah hubungi namun belum di respon, tadi sudah saya WA tapi belum di balas di telpon tidak di angkat,” imbuhnya.
Sementara sebanyak 146 Siswa diantaranya ada titipan Diknas dan sekolah jauh tidak datang mengikuti proses belajar mengajar. Tapi datanya ada, namun penjelasan Siti Rukiah di bantah Rodiah salah satu orang tua siswa yang pernah mengajar.
“Rodiah mengatakan, kalau ada siswa belajar jarak jauh kenapa tidak pernah datang saat ujian, hampir lima tahun saya mengajar dan pernah jadi pengawas tidak ada siswa belajar jarak jauh datang ikut ujian, jika benar adanya kalau ujiankan seharusnya datang,” tegasnya.
Namun terkait ujian assesment siswa di suruh mengisi akun orang lain kepala sekolah terkesan menghindar tidak bisa menjawab.
Sedangkan kasi pendataann siswa Anan Purnomo mengatakan, kesimpulan rapat ada tiga (3) satu siswa yang mogok belajar di hentikan, siswa harus tetap datang ke sekolah dan belajar seperti biasa.
Siswa jangan jadi korban, biarlah masalah ini akan diselesaikan tidak boleh di intimidasi di bulying di ancam dan kekerasan
“Soal data 146 siswa yang di daftarkan ke Dapodik Diknas (03/09) lalu akan kita chek kebenarannya my name – my adreas akan kita verifikasi termasuk info siswa SMA Bhakti Nusantara hanya 26 orang,” ujar Anan Purnomo.
Terkait ujian assesment siswa yang di suruh guru menggunakan akun orang lain juga akan di check termasuk ijazah tamatannya.
“Tiga hasil pertemuan itu akan saya laporkan ke atasan selanjutkan akan kita ambil langkah sesuai aturan yang berlaku, kita terbuka dan transparan, masalah ini akan kita buka, kita juga tidak ada kepentingan.”Ucapnya.
Sementara. Lanjut dia, kalau anak tidak terdaftar di Dapodik lulus SMA ijazahnya tidak terdaftar atau ilegal tidak bisa di gunakan saat mau kerja seperti PNS atau yang lain.
“Sebenarnya sudah bisa di simpulkan bisa di lihat sekarang kalau ada 146 siswa sekolah pasti ramai tapi nyatanya sepi, mungkin beberapa hari chek verifikasi akan siap, pihak sekolah dan operator akan kita panggil ke diknas,” tegas Anan Purnomo. (Iskandar Mirza)