Tawaran Solusi Waka III DPRD Kepri Tangani Buaya Lepas di Batam

0
0
Wakil Ketua tiga DPRD Kepulauan Riau, H. Bakhtiar.

Prioritas.co.id.Batam – Insiden lepasnya buaya dari penangkaran di Pulau Bulan yang terjadi pada kemarin, telah membuat resah warga Pulau Buluh dan beberapa pulau sekitar, khususnya yang berprofesi sebagai nelayan.

Beberapa warga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap klaim pihak Polisi dan PT Perkasa Jagat Karunia (PJK) yang menyebutkan bahwa total buaya yang lepas berjumlah lima ekor pasca-insiden jebolnya pagar penangkaran tersebut.

Kekhawatiran warga semakin meningkat karena kejadian di wilayah yang dikenal sebagai tempat mereka mencari nafkah di laut. Merasa tidak aman beraktivitas di perairan sekitar, terutama karena buaya dikenal sebagai predator berbahaya.

Para nelayan dan warga Pulau Buluh juga meragukan informasi yang disampaikan oleh pihak penangkaran dan kepolisian, mengingat ketidakpastian jumlah buaya yang lepas.

H. Bahktiar Lc, MA selaku Wakil Ketua III DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang juga dikenal sebagai UsBah (Ustadz Bahktiar), Angkat bicara mengenai kejadian disana.

Menurutnya, Insiden dimaksud perlu segera ditangani dengan serius dan transparan, agar tidak menimbulkan keresahan lebih lanjut di kalangan masyarakat.
Ia sangat memahami kekhawatiran warga Pulau Buluh dan nelayan di sekitar Pulau Bulan.

” Keamanan mereka harus menjadi prioritas utama. Kita tidak bisa hanya mengandalkan klaim tanpa bukti yang jelas. Pihak berwenang, baik itu pihak kepolisian maupun PT Perkasa Jagat Karunia, harus memberikan penjelasan yang transparan mengenai jumlah buaya yang lepas dan langkah-langkah apa yang sudah diambil untuk memastikan keselamatan masyarakat, ” Ujar UsBah, yang juga Ketua DPW PKS Kepri dalam pernyataan tadi siang.

Masih sambungnya, Masyarakat berhak mendapatkan informasi yang akurat dan keamanan yang terjamin, terlebih bagi mereka yang menggantungkan hidupnya di laut. Juga memberikan beberapa solusi untuk menangani masalah ini dengan bijak dan menyeluruh, agar tidak menimbulkan masalah yang lebih besar di kemudian hari.

Pertama, Penyelidikan dan Verifikasi Fakta yang Jelas. Menekankan pentingnya penyelidikan yang lebih mendalam pihak berwenang mengenai insiden ini. Semua pihak yang terlibat harus bekerja sama untuk memastikan jumlah buaya yang lepas dan memastikan mereka tidak membahayakan warga.

” Saya berharap pihak terkait dan PT PJK dapat melakukan verifikasi fakta secara menyeluruh. Tidak hanya dari segi jumlah, tetapi juga bagaimana buaya tersebut bisa keluar dari penangkaran yang seharusnya aman, ” Ujarnya kepada awak media.

Kedua, Peningkatan Pengawasan dan Keamanan Penangkaran Buaya. Menyarankan agar pihak penangkaran buaya memperketat pengawasan dan melakukan perbaikan infrastruktur di sekitar penangkaran. Hal ini bertujuan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan dan menjaga keselamatan warga sekitar.

” Pihak PT PJK harus bertanggung jawab penuh atas kejadian ini. Infrastruktur penangkaran harus dievaluasi dan diperbaiki agar tidak ada lagi buaya yang lepas dan membahayakan warga, ” Tambahnya lagi menjelaskan.

Ketiga, Pemberian edukasi kepada masyarakat dan Nelayan ya mengingatkan terutama nelayan yang beraktivitas di sekitar pulau, mengenai bahaya buaya dan cara-cara yang aman untuk beraktivitas di laut. Dia juga menekankan pentingnya koordinasi antara Pemerintah dan masyarakat untuk saling memberikan informasi yang diperlukan dalam menghadapi situasi seperti ini. (Alek)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here