Bintan.prioritas.co.id – Pada beberapa waktu yang lalu, kegiatan bengkel penulisan pantun sudah digelar dekat Gedung Internasional STAIN SAR Provinsi Kepulauan Riau.
Dalam hal diatas, Kantor Bahasa Kepri sebagai pelaksana kegiatan yang melibatkan Unit Studi Melayu STAIN SAR menjadi narasumber.
Adapun peserta yang mengikuti kegiatan dimaksud adalah siswa SMAN 1 Toapaya, SMAN 1 Teluk Bintan, SMAN 1 Teluk Sebung dan MA Madani Tebu Ireng Bintan yang berjumlah 30 orang, Kamis (07/09/2023).
Belum lama ini, Ialah Priyo Joko Purnomo, S.S selaku Penanggung jawab acara menyampaikan bahwa untuk memberikan pelatihan kepada siswa SMA agar membuat dan menulis pantun di Kabupaten Bintan.
Pantun yang akan diajarkan mulai dari defenisi pantun, kaidah pantun, jenis-jenis pantun sampai praktek membuat pantun. diakhir pelaksanaan peserta diminta untuk membuat masing-masing 10 pantun yang nantinya akan di terbitkan menjadi buku.
Romi Aqmal, M.Si asal Ketua Unit Studi Melayu pertama menyatakan tentang pentingnya belajar pantun dalam rangka menghidupkan kembali tradisi lisan orang melayu. Apalagi pantun sudah ditetapkan oleh unisco sebagai Warisan budaya tak benda dunia.
Hal ini sejalan dengan Visi STAIN SAR yaitu unggul keislaman dan kemelayuan. ia juga menambahkan sudah ada komunitas pantun di kampus STAIN SAR dimana mahasiswa juga dapat belajar berpantun dalam rangka melestarikan budaya Melayu.
” Materi tentang berbagai jenis pantun diantaranya adalah membuat pantun kias. peserta lebih mendalami tentang pantun yang memiliki makna kiasan yang biasa dipakai orang melayu dalam berpantun, ” Ujar Zainal dari pihak LAM Kota Tanjungpinang berperan menjadi pembicara. (Alek)