Bintan,Prioritas.co.id – Hari ini, Nurwendi, S.Sos selaku Kepala UPTD Damkar Kecamatan Bintan Timur (Bintim) sudah mengakui bahwa tahun ini lebih banyak evakuasi hewan berbahaya ketimbang kasus kebakaran ditangani petugas di wilayah kerjanya, Sabtu (01/07/2023).
Pada kesempatan tersebut, dirinya menegaskan dengan peralatan sederhana dan kemampuan otodidak, pihaknya berhasil melakukan sejumlah evakuasi sarang tawon dan ular berbisa di masing-masing empat Kelurahan yakni Kijang Kota, Gunung Lengkuas, Sei Lekop dan Sei Enam.
Menurutnya, tidak hanya penanganan kasus kebakaran saja akan tetapi evakuasi juga bisa dilakukan armada Damkar. Jika butuh bantuan, segera hubungi nomor kontak atau datang langsung ke Pos penjagaan di daerah Kampung Budi Mulya, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Masih sambungnya, Sejauh ini Damkar memiliki 12 anggota dengan siaga 24 jam untuk melayani dan menangani kasus kebakaran dan evakuasi hewan berbahaya dan lainnya. sehari dua shift serta 1 regu off. Kemudian, mengandalkan dua unit mobil pemadam tapi sayangnya belum memiliki mobil evakuasi (Rescue).
Hal diatas diungkapkannya, sembari melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bintan yang kini menaungi 3 unit Pos Damkar termasuk di tempatnya. Mengenai proses koordinasi maupun komunikasi setiap bentuk pelaporan kegiatan bahkan perkembangan aksi penyelamatan sampai evakuasi tim Rescue pada umumnya.
” Iya, perlu kita sampaikan satu hal lagi Damkar membutuhkan adanya mobil Rescue untuk menunjang pelaksanaan kegiatan di lapangan seperti aksi evakuasi hewan berbahaya khususnya di Bintim, ” Ujar Nurwendi usai evakuasi sarang Tawon Vespa di lingkungan Ketua RT 001/RW 002 Kampung Bangun Rejo dekat Kelurahan Gunung Lengkuas tadi siang.
Di tempat yang sama, Pemilik rumah bernama Bambang di Gang Rukun tersebut turut membenarkan laporan adanya Tawon cukup besar di atas plafonnya yang sudah bersarang selama lima bulan. Penuturannya, ia sempat menjadi korban dengan mengalami delapan titik serangan sengatan menyakitkan di bagian tangannya.
Informasi dari Damkar Bintim, di bulan Juni lalu tercatat data jumlah laporan hingga aksi penanganan yakni Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) itu satu titik, Evakuasi sarang Tawon ada dua kali belum termasuk hari ini plus evakuasi ular berbisa sekitar empat ekor. Terlebih lagi, kemungkinan besar data penanganan dimaksud berpotensi terus meningkat mengingat cuaca alam yang tidak menentu. (Alek)