Dalam kesempatan tersebut Atika Azmi menjelaskan tentang stunting, dimana untuk anak kecil yang bisa diselamatkan hanya jaringan otaknya saja.
“Stunting ini kalau untuk anak kecil, kita hanya bisa menyelamatkan otaknya saja, dan itu hanya sampe dua tahun. Inilah alasannya kenapa pemerintah mengejar ini,” kata Atika.
Atika Azmi berpesan kepada kepala desa agar meperhatikan warga yang betul – betul perlu mendapat bantuan.
“Rangkul semua masyarakat yang betul – betul membutuhkan sehingga anggaran itu tepat sasaran,” kata Atika.
Untuk penurunan angka stungting, Atika menjelaskan yang mengeluarkan hasilnya Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dan itu bisanya keluar di ahir tahun.
“Kita tunggu saja hasilnya nanti, untuk saat ini penurunan angka stunting ada 34,2 dari angka 47,7 persen,” kata Atika.
Sedangkan untuk di tahun 2024 nanti, Atika menjelaskan penurunan angka stunting di Madina harus 14 persen.
“Itu target dari pemerintah pusat, jadi kami mengajak semuanya mari kita bersama – sama untuk menurunkan angka stunting,” ujar Atika.
Hadir pada kesempatan tersebut unsur Forkopincam, Kepala OPD, dan para kepala desa. (putra)