Prioritas.co.id,Palembang – Jurusan tehnik mesin kendaraan ringan dan otomotif diajukan SMK Sumatera Selatan (Sumsel) ke Kementerian Pendidikan sebagai jurusan unggulan di sekolah tersebut. Hal ini dikatakan Kepala Sekolah SMK Sumsel, Zulkaranian di kantornya Rabu,(11/1/2022).
Agar pengajuan tersebut dikabulkan kementerian pendidikan, pihaknya sedang menyiapkan sejumlah persyaratan yang dibutuhkan. Dia tidak menampik banyaknya persyaratan untuk menjadi sekolah Pusat Keunggulan (PK) yang harus dipenuhi. Disamping itu banyaknya sekolah yang mengajukan membuat persaingan menjadi ketat, tapi pihaknya tetap optimis bisa terpenuhi karena sudah melalui perencanaan serta persiapan yang matang.
“Diantara syaratnya ada sekitar 50 seperti, SDM atau guru, bangunan, sarana dan prasana, status lahan, ataupun izin operasional sekolah semua harus sesuai dengan yang di tetapkan,”ujarnya.
Pihaknya sudah merencanakan hal tersebut, semua elemen disekolah telah dirapatkan dan dikordinasikan. Pihaknya juga telah membuat rencana aksi setelah pengajuan untuk disetujui menjadi pusat keunggulan.
Setelah syarat penuhi, lanjut dia, Diknas provinsi akan merekomendasikan ke kementerian pendidikan pusat.Pihaknya sudah membuat rencana yang matang akan hal itu, karena niat dan tekat dari sekolah untuk menjadi SMK unggul.
Lebih lanjut mantan Kepsek SMK Negeri 2 Palembang tersebut mengatakan sekarang SMK Sumsel dengan 844 siswa sekitar 69 staf dan guru telah melakukan perjanjian atau MOU dengan dunia industri atau swasta.
Diantaranya PT Koja perusahan galangan kapal BUMN di Palembang, PT Nissan, kita juga sudah menggunakan kurikulum dunia industri guna validasi dan penyelarasan pendidikan di.SMK Sumsel.
Menggunakan pembelajaran Teva atau tehnik teaching untuk peningkatan dan pengembangan pendidikan susuai dengan.dunia industri.
Jika usulan atau rencana menjadi SMK Sumsel pusat keunggulan terkabul sangat besar manfaatnya bagi sekolah diantaranya sarana sarana fasilitas sumber daya manusia serta bantuan akan meningkat. Termasuk peralatan dan konpetensi guru yang pada akhirnya bermanfaat bagi siswa dan lulusan SMK Sumsel.
“Mereka telah teruji berkompetensi di bidangnya,”imbuhnya.
Pasca covid 19 SMK Sumsel,kata dia, menggunakan sistim belajar 50% bagi siswaa tatap muka belum 100% di sebabkan siswa baru sekitar 85 yang di vaksin kalau guru dan staf sudah 100%.
Sekarang SMK Sumsel mempunyai 25 kelas dengan siswa 844 orang SMK Sumsel mempunyai empat (4) jurusan konpetensi tenaga listrik, permesinan kendaraan ringan, otomotif dan tehnik metronika. (Iskandar Mirza)