Semua Pihak Diminta ‘Bijak’ Sikapi Persoalan Jalan Simpang Mangun Jaya-Macang Sakti

0
261

Muba.prioritas.co.id – Terkait rencana aksi penutupan jalan Simpang Mangun Jaya -Macang Sakti Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Musi Banyuasin (Muba) Satoto Waliun meminta semua pihak berfikir jernih menyikapinya. Pasalnya, berdasarkan penelusuran yang dilakukan pihak LMP, baik PT Astaka Dodol maupun PT Osean sangat kooperatif dan komitmen baik terkait permasalahan sosial di setiap desa yang dilalui angkutan batubara maupun dalam perawatan jalan secara kontiniu.

“Berdasarkan penelusuran kami ada kegiatan sosial yang dilakukan Astaka Dodol maupun PT Osean di setiap desa yang dilalui angkutan batubara. Dan kami juga menemukan fakta bahwa hampir 100 persen kegiatan perbaikan jalan Simpang Mangun Jaya -Macang Sakti itu dilakukan PT Astaka Dodol,” kata Satoto Waliun menanggapi derasnya pemberitaan yang menyoroti angkutan batubara, Minggu (30/4/2022).

Menurut dia, keterbatasan anggaran Pemkab Muba juga menjadi salah satu penyebab tidak dianggarkannya pembangunan jalan tersebut sejak beberapa tahun terakhir. Adanya kegiatan Hauling yang dilakukan PT Osean justru sedikit mengurangi beban Pemkab Muba, sementara seperti diketahui angkutan yang melalui lintasan jalan tersebut bukan hanya angkutan batubara, tapi juga ada angkutan minyak, angkutan kayu, bahkan angkutan karet dan sawit dari perusahaan perkebunan.

“Yang jadi pertanyaan kenapa justru angkutan batubara yang memiliki kontribusi dikambinghitamkan atas kerusakan jalan, padahal pihak tersebut lah yang berkontribusi untuk perbaikan dan perawatan jalan Simpang Mangun Jaya -Macang Sakti,” ujarnya.

Aktifis senior tersebut sangat menyenangkan adanya statement yang terkesan menyudutkan pemerintah daerah yang terkesan tutup mata terkait persoalan tersebut. Karena ketika pemerintah daerah menutup suatu kegiatan investasi didaerahnya akan menimbulkan preseden buruk baik dunia usaha, apalagi ketika usaha tersebut merupakan perusahaan resmi yang memiliki perizinan lengkap.

Kemudian, lanjut dia, usaha pertambangan batubara diwilayah Muba bukanlah usaha swasta murni yang hasilnya digunakan sebagai komoditas ekspor. Hasil tambang batubara di Muba lebih kepada pemenuhan kebutuhan pembangkit listrik nasional yang artinya pemenuhan kebutuhan masyarakat Indonesia.

“Saya tahu persis GAR batubara di Muba tidak memenuhi standar ekspor, jadi bisa dipastikan hasilnya hanya untuk pasokan listrik nasional,” imbuhnya.

Sementara PT Astaka Dodol melalui Irawan, Direktur PT Osean Kontruksi Energi selaku penanggungjawab Hauling PT Astaka Dodol memastikan akan melalukan operasional jalan khusus angkutan batubara pada awal Mei 2023. Jalan khusus tersebut akan mengurangi penggunaan jalan Pemkab Muba sepanjang 15 kilometer. Jalan khusus tersebut saat ini sudah memasuki pengerasan tahap 2 dan siap untuk dioperasikan.

“Insyaallah awal bulan depan PT Astaka Dodol sudah menggunakan jalan khusus yang dibangun untuk angkutan batubara,” kata Irawan melalui akun WhatsAppnya, Minggu (30/4/2023).

Disamping itu, Irawan juga memastikan komitmen PT Astaka Dodol dengan Pemkab Muba terkait perawatan jalan Pemkab Muba yang dilalui angkutan batubara. Meski diterpa isu tak sedap yang menuding angkutan batubara sebagai kambing hitam kerusakan jalan Simpang Mangun Jaya -Macang Sakti pihaknya tetap melakukan perbaikan dan perawatan jalan.

” Biarlah orang menyebut kami seperti apa, Kami tetap menyuplai batu scroop yang didukung sejumlah alat berat untuk perbaikan jalan sebagai bentuk komitmen kami dengan pemerintah daerah, silahkan nilai sendiri,” pungkasnya. (Dani)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here