Sempat Viral, Nenek Penjual Sapu Keliling Akhirnya Meninggal di Puskemas Hanura

0
1049
Kades Cilimus Ahmad Yani saat Mengatur Proses Pemakaman Nenek Saldah.

Prioritas.co.id, Pesawaran – Kabar duka datang dari keluarga nenek Saldah, sang penjual sapu lidi keliling warga RT. RW. Dusun Way Tabuh Desa Cilimus Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran.

Pasalnya nenek Saldah meninggal dunia dalam, setelah dua hari perawatan pihak medis di Puskesmas Hanura Kecamatan setempat, pagi tadi Minggu, 9 Agustus 2020 pukul 08.00 Wib.

Pantauan dirumah duka, saat jenazah tiba, tampak raut kesedihan dimata Muktar, sang suami yang sangat merasa kehilangan tulang punggung yang selama ini menghidupi karena Muktar sudah tak sanggup bekerja karena usia tuanya.

“duh Nong ari sira ora ana mah kakang karo sapa (duh dek, jika kamu sudah tidak ada, kakak sama siapa),” ucap Muktar dihadapan jenazah nenek Saldah.

Prosesi kedatangan jenazah nenek Saldah dilanjutkan pemulasaraan di rumah sederhananya, selanjutnya disholatkan lalu diiringi pelayat dimakamkan di pemakaman desa setempat tepatnya pukul 10.00 Wib.

Tampak di rumah duka Kades Cilimus Ahmad Yani bersama aparatur desa dan Kades langsung mengiring dan mengatur proses hingga berakhir sekitar pukul 11.00 Wib.

Pemimpin Redaksi Prioritas.co.id Juniadi, SH bahwa bersama jajarannya turut berbela sungkawa atas kepergian nenek Saldah dalam proses perawatan medis.

“Kami jajaran redaksi dan wartawan yang memberitakan sakitnya nenek saldah mengucapkan turut berduka. Semoga amal ibadah nenek Saldah diterima Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan semoga selalu tabah,” ucap Junaidi.

Kini nenek Saldah telah ditenang menuju sang Khalik, terima kasih kepada seluruh pihak yang telah peduli kepada nenek Saldah dan keluarganya, semoga apa yang telah diberikan menjadi amal ibadah kelak.

Sebelumnya diberitakan, kondisi Saldah nenek renta penjual sapu keliling dan suaminya Muktar sangat memprihatinkan dan sempat viral di media sosial, dengan keterangan meminta doa netizen untuk kesembuhan nenek Saldah.

Dalam kesehariannya, nenek Saldah berdagang keliling sapu lidi hingga jalan kaki dari Desa Cilimus, Kecamatan Telukpandan, Kabupaten Pesawaran sampai ke Telukbetung dan sekitarnya. Menurut Muktar, istrinya merupakan tulang punggung, sebab Muktar tidak bisa bekerja karena kondisi yang tua bahkan kurang pendengaran.

Kondisi ini membuat Ketua RT setempat yakni Herman membawanya ke Puskesmas Hanura. Atas kebijakan Bupati Pesawaran, nenek Saldah dirawat di Puskesmas Hanura untuk opname dan pemeriksaan dengan biaya Pemkab Pesawaran.

Atas pemberitaan itu kepedulian juga muncul dari sejumlah netizen dan salah satu organisasi masyarakat (Ormas) GML di Kabupaten Pesawaran yang peduli memberikan bantuan donasi guna mengurangi beban keluarga nenek Saldah.

Terakhir bantuan juga datang dari Dinas Sosial Kabupaten Pesawaran berupa beras dan uang tunai yang diterima oleh Muktar disaksikan oleh aparatur desa Cilimus. (Adi Ismail)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here