Prioritas.co.id.Jember – Sehubungandengan maraknya isu people power maka diadakannya silaturahim tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat, tergabung dalam (SILA EMAS) menolak gerakan makar, di gedung Perpustakaan IAIN Jember, Jum’at (17/5/2019).
Segenap elemen masyarakat dan tikoh lintas agama duduk bersama, mendeklarasikan tolak people power demi terciptanya kedamain dan keutuhan NKRI.
pencetus silaturahim elemen masyarakat, Abdul Muis Sonhaji juga sebagai ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jember,
menuturkan, ” Apa yang kita lakukan ini bentuk kebersamaan, karena mereka datang dengan sukarela, baik yang beragama Islam, Kristen, Hindu, Budha, katolik, ini adalah bentuk nyata dari kebersamaan,” tuturnya.
Deklarasi ini diadakan bersamaan dengan acara buka bersama yang dihadiri lebih dari 100 orang.
Dalam silaturahmi tokoh lintas agama ini untuk meneguhkan ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah, untuk menangkal isu tersebut dengan memperkuat persatuan sebagai muslim dan sebagai bangsa Indonesia.
Masyarakat jangan mudah treprovokasi untuk melakukan tindakan yang mengarah kepada penghancuran negara yang kita cintai ini.
Kun slamet tokoh dari Agama Kristen (Pendeta) menghimbau kepada seluruh umat Nasrani, ” jangan takut tentang isu people power karena telah dijamin keamanannya oleh TNI-Polri, kita percaya pemerintah yang syah pasti mampuh menanggulangi, dalam keberagaman kita jalin kerukunan dan persatuan khusunya di kabupaten Jember,” terangnya.
Menurut penggagas Sila Emas Ignatius Sumarwiadi ” kami sebagai warga bahasa Indonesia yang sangat mencintai negara republik ini, sangat mendukung sistem demokrasi yang telah disepakati oleh bangsa Indonesia,” ucapnya.
“Maka tentu dengan selesainya pemilihan umum tanggal 17 April yang lalu kita berharap seluruh proses itu berjalan sesuai dengan ketentuan, perundang-undangan yang ada,” jelas Sumarwiyadi
Dan tentu kami juga menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat dan Umat Kristen katolik bersama seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama menjaga negara kesatuan Republik Indonesia. ( M.lil)