Prioritas.co.id.muba – Tingginya curah hujan yang terjadi beberapa Minggu terakhir di Kecamatan Sanga Desa telah mengakibatkan meluapnya Sungai Rawas. Tingginya debit air telah merendam sebagian wilayah Desa Ulak Embacang (ULBA) Kecamatan Sanga Desa, Musi Banyuasin.
Kondisi tersebut telah menimbulkan ketakutan tersendiri bagi warga yang rumahnya sebagian besar berada ditepi sungai dan terancam longsor dan hanyut ditelan derasnya arus Sungai Rawas.Debit air sungai yang terus naik telah membuat jarak Sungai dengan rumah masyarakat semakin dekat. Kondisi terkini, rumah warga hanya berjarak 1 meter saja dari bibir atau tebing sungai.
“Baru-baru ini sebuah rumah warga terpaksa dirobohkan dan dipindahkan karena bagian dapur rumah tersebut yang nyaris ambruk akibat longsor yang terus terjadi,” kata Karneli, Kepala Desa Ulak Embecang, Minggu (13/12/2020).
Menurut dia, sedikitnya ada 56 rumah masyarakat yang terancam longsor dan hanyut di Desa Ulak Embecang. Kondisi geografis desa yang berada persis di tikungan aliran air Sungai Rawas membuat rumah masyarakat semakin dekat dengan bibir sungai. Tebing sungai yang terus terkikis abrasi Sungai Rawas telah membuat rasa cemas warga semakin bertambah.
” Kalau kita tarik kebelakang sejak tahun 1993, mungkin sudah ada sekitar 60 rumah masyarakat yang terpaksa dipindahkan karena terancam longsor. Bahkan ada satu unit bangunan sekolah yang ada di Desa Ulak Embacang ini sekarang sudah tenggelam ke dasar sungai, karena tanah lokasi sekolah yang longsor hanyut terbawa arus Sungai. Rumah saya ini juga termasuk salahsatunya yang terpaksa pindah,” terang Karneli Kepala Desa Ulak Embacang.
Ia mengungkapkan, ancaman longsor dan hanyutnya rumah warga terlihat semakin nyata, seperti yang terjadi Kamis (10/12/2020). Terjangan arus Sungai Rawas yang semakin ganas telah menghanyutkan tebing-tebing disepanjang pemukiman. Akibatnya salahsatu rumah warga bernama Solihin terancam longsor dan hanyut terseret arus Sungai.
“Longsor kali ini terjadi di Dusun 4 dekat lokasi longsoran tahun 2018 lalu. Akibatnya, Rumah salahsatu warga bernama Solihin sudah berada bibir sungai,” terang Kades.
Selain rumah Solihin, tambah Kades, 4 rumah warga lainnya yaitu Suryanto, Sukri, Rohman, Dungcik, dan Budi Santosa juga mengalami nasib yang sama. Dan ia berharap ada solusi jangka panjang dari Pemerintah untuk masyarakat Desa Ulak Embacang yang rumah nya saat ini terancam hanyut ke dalam sungai.Karena apabila tidak segera ditindak lanjuti akan meresahkan masyarakat.
Sementara, bantuan yang diberikan pemerintah selama ini,lanjut dia hanya berupa sembako dan beberapa peralatan rumah tangga. Padahal yang diharapkan masyarakat itu bantuan yang bisa menjadi solusi jangka panjang, misalnya relokasi pemukiman. Masyarakat sebenarnya sangat ingin pindah tetapi terkendala biaya, karena untuk memindahkan satu rumah dibutuhkan dana sekitar Rp 20 juta.
“Kami minta tindakan cepat dari Pemerintah Kabupaten melalui dinas terkait dalam menangani masalah ini ” harapnya. (Mitra Desa)