Nagekeo.prioritas.co.id – Kelompok Ternak Koko Toza Doka II di Desa Toto Mala, Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur mendapatkan bantuan 20 ekor Sapi Lokal dari Pemerintah.
Bantuan sapi yang diserahkan langsung oleh Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do pad Sabtu 15 April 2023 ini merupakan aspirasi yang disampaikan melalui Pokok-pokok pikiran anggota DPR RI Julie Sutrisno Laiskodat yang bekerjasama dengan kementrian pertanian melalui Balai Besar Veteriner Denpasar. Bantuan ini diusulkan sejak tahun 2022 namun baru bisa terealisasi pada tahun 2023.
Dalam bidang peternakan politisi Nasdem ini termasuk salah satu anggota DPR RI yg cukup konsisten untuk memberi perhatian di bidang peternakan di Kabupaten Nagekeo. Tercatat sejak tahun 2020 ada ada kelompok To’o jogo di Kecamatan Boawae yang juga mendapat bantuan sapi melalui aspirasi Julie Sutrisno.
Selain itu ada juga bantuan unggas berupa 1000 ekor ayam yang tersebar di dua kelompok di Kecamatan Aesesa.
Adapun alasan yang melatari Julie menaruh perhatian serius terhadap Pertanian dan Peternakan Nagekeo yaitu jika dilihat secara suhu dan lingkungan memiliki potensi budidaya ternak yg bagus baik itu ternak besar maupun unggas.
“Kita akan terus mendorong kementrian pertanian untuk bisa melihat semua potensi yang ada di Nagekeo melalui program-program yang kita usulkan baik itu pertanian maupun peternakan dan Nagekeo” jelas Julie.
Menurut pengamatan isteri Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat ini selama mengunjungi Nagekeo, ada dua kecamatan yang dinilai ideal untuk pengembangan sektor Peternakan yakni Kecamatan Boawae dan Wolowae.
“Lebih khusus lagi Kecamatan Wolowae hemat saya adalah salah satu Kabupaten yang memiliki potensi ternak yang luar biasa” katanya.
Tim Balai Besar Vertineri Denpasar drh. Erni Puspitasari menjelaskan bahwa sedianya bantuan ternak ini terjadi di tahun 2022 yang lalu akan tetapi terjadi gagal tender maka baru bisa dilaksanakan tahun 2023.
Dia berharap ternak sapi yang diberikan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat khususnya kelompok ternak penerima manfaat. Dengan adanya bantuan tersebut dapat meningkatkan pengembangan sektor peternakan di Wolowae lebih khusus jumlah ternak semakin bertambah.
Penekanan Bupati
Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do menyampaikan bahwa warga yang tergabung dalam satu kelompok apalagi mendapatkan bantuan Pemerintah sejatinya harus bisa aktif dan bekerja sama antar anggota guna mengembangkan usaha kelompoknya.
Diharapkan, program pengembangan ternak ini tetap mendapat perhatian dan pendampingan dari Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo salah satunya soal ketersediaan pakan.
“PPD dan Poskeswan mengawal, apa yang perlu dikawal hari ini adalah ketersediaan pakan ternak. Pastikan ternak ini tidak kelaparan bahkan mati karena tidak makan” katanya” pesan Don Bosco.
Bupati berpesan kepada masyarakat bahwa kesempatan untuk maju dan berubah dari kebiasaan lama menjadi lebih baik itu tidak pernah datang dua kali. “Jangan sampai banyak cara memperlambat. Tahun lalu sudah gagal tender. Bayangkan kita punya lahan, lahan ada dan ternak ini masalahnya di manusia banyak yang gagal produk. Kesempatan datang tapi kita tidak siap” katanya.
Kelompok penerima manfaat juga diminta untuk fokus pada apa yang menjadi tujuan diterimanya bantuan ternak ini sehingga tidak sia sia.
“Ibu dokter cepat seleksi sapi jantan yang bagus. Kita kepengen bantuan ini jadi. Bisa bertambah. Ada beberapa sampai yang dalam keadaan bunting itu bisa tambah jadi 20,30 dan kita berharap tahun depan teman lain, kelompok lain bisa dapat semua” harap Bupati Don.
Bupati Don ingatkan pentingnya menjaga kepercayaan. Dengan segala cara diupayakan supaya tidak kehilangan kepercayaan. “Yang paling repot kalau orang sudah tidak percaya kita, mau menangis guling-guling juga orang tidak kasih. Jadi kelompok ini harus konsentrasi bagaimana supaya bisa berhasil” harapnya.
Apresiasi Kelompok
Mathias Pone salah satu anggota kelompok mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Balai Besar Veteriner Denpasar. “Secara pribadi saya sampaikan terima kasih sudah membantu kami petani peternak sebagai salah satu cara meningkatkan kesejahteraan ekonomi petani” kata Mathias.
Terkait dengan ketersediaan pakan menurut Mathias, telah siapkan lokasi yang akan digunakan untuk ditanami pakan. “Selain itu kami juga bentuk arisan dalam kelompok supaya bisa membantu ketika kami mengalami kesulitan” harapnya. (Arjuna)