Prioritas co.id.Surabaya – Pelaporan anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya Agung Prasodjo ke Polsek Genteng terkait insiden yang didorong Hendrik Purnomo karena gerakan reflek spontanitas itu menuai tanda tanya ?
Pasalnya, dalam laporan polisi tersebut telah dijelaskan bahwa aksi insiden keributan di lantai 2 gedung DPRD terjadi dugaan pemukulan, pada Senin (28/1) kemarin.
Kanitreskrim Polsek Genteng AKP Didik mengatakan, Kami menerima laporan Agung Prasojo namun kasus ini masih dalam penyelidikan dan penyidikan.
“Kami sudah memanggil saksi – saksi namun tidak hadir untuk itu kami memohon waktu untuk melakukan penyidikan dan penyelidikan, termasuk memanggil para pihak untuk bisa didengar keterangannya,” Ujar AKP Didik, Selasa (29/1).
Lanjutnya, mengenai insiden dugaan pemukulan yang dilakukan Terlapor belum bisa memastikan adanya penganiayaan.
“Hasil visumnya belum keluar jadi kami pihak penyidik belum menyimpulkan apakah itu adanya dugaan pemukulan,” Imbuhnya.
Peristiwa terjadinya Keributan di lantai 2 gedung DPRD Kota Surabaya, berawal dari kedatangan Hendri Prasojo bersama adik dan anak – anaknya memenuhi panggilan Ketua DPRD Kota Surabaya, Pak Armuji untuk menyelesaikan permasalahan prahara rumah tangganya.
Setiba di gedung DPRD Kota Surabaya, Hendrik mengirimkan pesan melalui via whatsapp kepada Agoeng Prasodjo.
“Saya mengirim pesan kepada Agoeng bahwa ada diruangan Pak Armuji dan masalah prahara rumah tangga akan segera diselaikan, Terangnya.
Setelah mengirim pesan via whatsapp tersebut, tidak lama kemudian Angoeng melintas dan dilihat adik saya.
“Nah, ketika melihat Angoeng melintas saya berteriak, namun dirinya lari dengan spontan akhirnya saya dorong,” Terang Hendrik.
Lanjutnya, mungkin saya dan keluarga dikira ada diruangan Ketua DPRD Kota Surabaya Pak Armuji. Padahal masih menunggu beliau karena sedang ada parat paripurna. (umar/rizky)