Bintan, Prioritas.co.id – Pada beberapa waktu yang lalu, Awak media sudah mendatangi Kantor BPBD Kabupaten Bintan di jalan raya Tanjungpinang – Tanjung Uban KM 42 daerah Bandar Seri Bentan, Provinsi Kepulauan (Riau) tepat pukul 10.19 Wib, Jum’at (29/07/2022).
Dalam rangka menemui Kepala Pelaksana BPBD Bintan, Ibu Ramlah, S.Sos ataupun Kasubbag Umum dan Kepegawaian, Bapak Hairun, S.Sos guna mengkonfirmasi perkembangan terkini soal tindak lanjut surat pengajuan rotasi anggota Rescue kemarin.
Pada sebelumnya, Kepala UPTD Damkar Toapaya, Makmur, S.Sos belum lama ini sudah melayangkan surat tembusan yang berbunyi tentang permintaan rotasi dua anggota khusus Rescue dari wilayah Damkar Kecamatan Bintan Timur (Bintim) ke tempatnya. Mengingat kawasannya sangat rawan dengan keberadaan binatang buas berbahaya seperti tawon, Buaya dan ular.
Namun, Sayangnya ketika itu yang bersangkutan baik Ramlah maupun Kasubbagnya tidak sedang berada di tempat. Terlebih lagi, Hairun saat dihubungi lewat pesan singkat ternyata belum ada membalas menanggapi sedikitpun untuk mengetahui jawaban informasi tersebut.
” Nanti coba saya cek, Belum dapat info. Kemarin, Penerimaan itu enggak ada terima ? (Bertanya ke media ini dan informasinya sejumlah lulusan CPNS Pemkab yang ditempatkan di Damkar adalah anggota biasa bukan tim Rescue). Ya kita akan lihat, Belum ada dinaikkan. Nota dinasnya belum ada di meja saya, ” Ujar Plt Bupati Bintan, Roby Kurniawan disinggung mengenai hal diatas baru-baru ini.
Masih sambungnya, Kalau dibutuhkan tentu sangat urgent. Jadi, Pasti dikebutlah sembari mengucapkan terimakasih. Selain itu, Kepala UPTD Damkar Bintim, Nurwendi, S.Sos turut mengaku sampai detik ini belum dapat informasi terupdate dari BPBD Bintan terkait realisasi pertukaran/rotasi dua orang anggota Rescue-nya.
Seperti yang diketahui bersama bahwa Tim Rescue Damkar Bintim juga pernah menyelamatkan kucing yang terjebak di sumur dalam serta evakuasi ular liar yang kerap masuk ke rumah-rumah warga. Khusus penanganan ular dan buaya, Armada tim Rescue telah dibekali cara penanganan ketika menangkap hewan Berbah itu. Sebab hal dimaksud, Dapat berbahaya bila tidak memiliki keahlian khusus sesuai SOP yang berlaku. (Alek)
