Bintan.Prioritas.co.id – Ratusan kelong Apung di Trikora III kabupaten Bintan tidak beroperasi karena faktor cuaca yang tidak bersahabat. Dampak dari hal itu para nelayan terpaksa meningikat kelong-kelongnya di sekitar pantai. Rabu (25/12/2024)
Ratusan kelong apung tampak bergeger di sekitar pantai pulau pucung, Trikora III dan di daerah kawal sekitarnya.
“Lauru warga pulau pucung salah seorang pemilik keleong apung saat disambangai media ini mengatakan, hampir setiap akhir tahun sampai bulan Maret kami tidak bisa melaut karena gelombang besar (tinggi), angin kuat (kencang) dan cuaca tidak bersahabat,” ujarnya.
Pria kelahiran buton ini menceritakan, bahwa dirinya sudah 10 tahun menekuni kerja sebagai nelayan, terkait dengan kondisi di akhir tahun memang diakuinya sangat sulit yang pertama cuaca tidak bersahabat, resiko sangat tinggi, untuk itu lebih bagus kita parkir kelong sambil menunggu di bulan maret mendatang.
“Saat dirinya ditanya berapa penghasilan dalam satu kali operasi di laut, klo soal penghasilan tidak dapat kita patok terkadang kita merugi karena tidak mendapatkan hasil, sementaara biaya yang kita keluar tiap malam lebih dari Rp300.000. Dia juga mengatakan terkadang jika ada hasil bisa mendapatkan 1 juta hingga 2 jura rupiah,” tandasnya.
Untuk setiap tahun kita juga perlu mengeluarkan dana untuk perbaikan kelong yang pada rusak dihantam gelombang dan angin kencang. Tambahnya.
Terpisah, salah seorang warga Trikora III mengatakan, klo di musim bulan desember sudah hal biasa jika kelong apung milik nelayan tertambat di pantai, mereka tidak berani berlayar mencari ikan dengan kondisi cuaca yang kurang bagus. sebutnya. (Ks)