Tanjungpinang.prioritas.co.id – Tim Kampanye Rahma-Rizha Hafiz menyayangkan adanya pencopotan spanduk kampanye Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang, Hj. Rahma, S.IP, MM dan Rizha Hafiz, S.Pd.I, M.Pd, di kawasan jalan Batu Hitam oleh pihak tak dikenal.
Padahal spanduk tersebut adalah yang difasilitasi KPU Tanjungpinang langsung. Kejadian itu merupakan kali kedua dalam waktu singkat dan berpotensi mengganggu kegiatan kampanye yang bertujuan menyampaikan visi dan misi Paslon kepada masyarakat.
Pihaknya menegaskan bahwa spanduk yang dipasang telah memenuhi peraturan perizinan dan ketentuan yang berlaku. Oleh karena itu, tindakan pencopotan tanpa izin dari pihak berwenang dianggap sebagai upaya yang merugikan jalannya proses demokrasi yang jujur dan adil.
Demikian yang disampaikan Abdul Fatah selaku Manajer Kampanye Ramah.
Sehubungan dengan kejadian ini, Mereka menyatakan sikap sebagai berikut :
Mengecam Tindakan Tidak Bertanggung Jawab serta mengecam segala bentuk tindakan yang menghalangi proses kampanye yang sah.
Selanjutnya, Pencopotan spanduk tanpa alasan yang jelas dan dilakukan secara sembunyi-sembunyi adalah tindakan tidak bertanggung jawab yang mencederai prinsip demokrasi, Jum’at (08/11/2024).
Menuntut Klarifikasi dan Tindakan dari Pihak Berwenang sembari meminta kepada pihak berwenang untuk mengusut tuntas kejadian ini dan mengambil langkah hukum terhadap pelaku jika terbukti melanggar hukum. Hal ini penting demi menjaga kepercayaan publik pada proses demokrasi di Kota Tanjungpinang.
Tim Ramah mengatakan kerusakan APK ada juga yang terjadi akibat angin kencang, terkait hal ini mereka sudah mengerahkan tim untuk membenarkannya dan untuk yang difasilitasi KPU diharapkan penyedia atau pihak ketiga yang bekerjasama dengan KPU segera melakukan perbaikan, namun yang menjadi sorotan adalah yang dirusak orang tak dikenal.
” Kami percaya masyarakat Tanjungpinang memiliki hak untuk mendapatkan informasi yang transparan dan utuh terkait calon pemimpin yang mereka pilih. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali dan seluruh pihak dapat bersama-sama menjaga proses demokrasi yang sehat, Damai dan bermartabat, ” Ujarnya mengakhiri pembicaraan. (Alek)