Puskesmas Maukeli Solusi Pemkab Nagekeo Dekatkan Layanan Kesehatan Masyarakat Mauponggo Barat

0
75
Puskesmas Maukeli, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, photo dok: Prioritas

Nagekeo.prioritas.co.id – Pemerintah Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur dibawah kepemimpinan Bupati Johanes Don Bosco Do dan Wakil Bupati Marianus Waja selama lima tahun terus berupaya meningkatkan infrastruktur di bidang kesehatan.

Pemda Nagekeo diketahui membangun sejumlah infrastruktur dan fasilitas penunjang kesehatan demi mendekatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, salah satunya adalah UPTD Puskesmas Maukeli yang berada di Desa Maukeli, Kecamatan Mauponggo.

Wakil Bupati Marianus Waja mengungkapkan bahwa kehadiran Puskesmas Maukeli pada hakekatnya mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya di wilayah Mauponggo bagian barat.

Oleh sebab itu, Marianus berharap Pemerintah Desa yang wilayahnya berada dalam cakupan binaan Puskemas Maukeli untuk benar-benar memanfaatkan fasilitas kesehatan tingkat pertama tersebut. “Saya berharap agar masyarakat menyadari betul bahwa kehadiran Puskesmas Maukeli itu mendekatkan pelayanan kesehatan, jangan sampai ketika ada yang sakit menunggu sekarat dulu baru dibawa ke Puskesmas” ungkap Marianus Kamis 21 Desember 2023 siang.

Marianus berharap manajemen Puskesmas Maukeli memiliki data ril masyarakat di setiap wilayah binaannya sampai ke tingkat desa termasuk sesama keluarga kita yang ada di wilayah Kabupaten Ngada. “Tujuannya supaya kesiapan kita untuk memberikan pelayanan itu tetap tersedia.

Politisi Partai Gerindra ini juga mengatakan Pemerintah Kabupaten Nagekeo pada prinsipnya terus berupaya meningkatkan fasilitas pendukung guna kelancaran pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Maukeli salah satunya akses jalan masuk.

“Untuk akses jalan masuk ke dalam lingkungan Puskesmas supaya benar-benar nyaman sudah kita perintahkan PU ataupun dinas terkait itu supaya membenahi semuanya karena ruang ini ada, mereka bisa jalankan ini setelah akreditasi Puskesmas Maukeli” katanya.

Puskesmas yang dibangun pada tahun 2020 lalu ini resmi beroperasi sejak 18 Agustus 2021 melayani masyarakat 5. 321 jiwa yang tersebar di 5 desa diantaranya Desa Aeowoe, Maukeli, Bela, Wolokisa dan Desa Wuliwalo. UPTD Puskesmas Maukeli juga sudah mendapatkan registrasi dari Kementerian Kesehatan pada pada 7 September 2022.

“Sejak pertama kali beroperasi, kami juga menerima pasien yang datang dari Kabupaten Ngada khususnya dari wilayah Maumbawa” ujar Kepala UPTD Puskesmas Maukeli Ermelinda Oli Noi.

Data yang dihimpun Prioritas jumlah kunjungan masyarakat ke Puskesmas Maukeli sejak pertama kali beroperasi terus meningkat setiap tahunnya dengan rincian tahun 2021 sebanyak 367 pasien, tahun 2022 sebanyak 1.266 dan tahun 2023 per November mencapai 1.808 pengunjung.

Fasilitas kesehatan yang disediakan pun setara pelayanan di Puskesmas pada umumnya seperti pemeriksaan umum, KIA/KB, kesehatan anak, poli gigi, Farmasi, Laboratorium, ruang tindak (UGD), ruang persalinan hingga ruang rawat inap. Selain fasilitas kesehatan, Pemda Nagekeo juga membangun rumah dokter dan mes petugas yang lokasinya berhimpitan dengan Puskesmas.

Hingga saat ini UPTD Puskesmas Maukeli memiliki 1 orang dokter umum, 11 orang perawat, 9 orang bidan, 1 perawat gigi, 1 orang tenaga farmasi, 1 orang tenaga Laboratorium, 1 orang tenaga gizi, 2 sanitarian, 1 epid, 1 sopir dan 1 orang cleaning service. SDM tenaga kesehatan Puskesmas Maukeli juga ditopang Dangan 5 orang bidan dan 8 orang perawat yang mendapatkan Gadi dari alokasi dana desa di Pustu dan Polindes 5 desa.

Kayaknya tenaga kesehatan di UPTD pada umumnya, nakes di Puskesmas Maukeli juga melakukan pelayanan di kar gedung secara rutin seperti kunjungan rumah ibu hamil, kelas ibu hamil, kelas balita, posyandu remaja, posyandu, penggerakan aksi bergizi di sekolah hingga sosialisasi cegah stunting.

“Untuk penurunan stunting kita melakukan kerjasama dengan pihak gereja melakukan sosialisasi saat misa di KUB bersama pastor paroki dan juga di lakukan dengan program KUB peduli stunting, KUB peduli ibu hamil dan kub ramah anak. Kita juga melakukan sosialisasi peduli stunting di masjid Aewoe bersama kelompok pengajian” ungkapnya.

Meski selama ini pelayanan bejalan lancar akan tetapi dia mangaku masih banyak kendala dan tantangan yang butuh pembenahan lebih lanjut seperti belum ada akses jalan masuk dari jalan Provinsi menuju Puskesmas sehingga masyarakat masih menggunakan jalan masuk lewat sekolah. “Keluhan lain itu terdapat beberapa titik ruangan yang bocor yang sedikit mengganggu pelayanan dan juga pasien” ujarnya. (Arjuna)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here