Palembang.prioritas.co.id – Puluhan mahasiswa menggelar aksi demo di Mapolda Sumatera Selatan terkait kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)
Sebelum pendemo datang, Kapolda Sumsel Irjen A.Rachmad Wibowo di dampingi beberapa pejabat utama (PJU) telah menanti dan menyambut kedatangan pendemo di tangga Mapolda. Jumat (3/11).
“Silakan masuk Adik-adik buka pintu gerbang jangan di tutup silakan masuk kita dialog, silakan sampaikan tuntutannya,” ujar Kapolda.
Kapolda minta kepada petugas, buka pintu silakan adik adik masuk, jangan di halangi mereka adik-adik kita anggap anak anak saya kita dialog di dalam, petugas silakan minggir tegas jenderal bintang dua tersebut.
Namun saat pintu gerbang di buka dan petugas minggir pendemo tidak mau masuk dengan alasan mau orasi dan mau dialog di luar saja, walaupun beberapa PJU dan perwira Polda Sumsel mempersilakan masuk mereka tetap tidak mau masuk.
Padahal beberapa hari yang lalu pendemo yang sama melakukan aksi di Mapolda minta audensi namun karena Kapolda ada agenda yang lain tidak jadi berdialog.
Di persilan masuk dan diajak kapolda di alok pendemo agak terkejut dan terkesan takut bahkan sempat terdengar jangan masuk nanti di jebak.
“Silakan masuk dan kita dialog di dalam, kita telah siapkan ruangan saya jamin aman dan tidak ada tindakan apa-apa tidak ada jebakan,” lanjut kapolda.
Kalian saya anggap adi adik dan anak saya, jadi kita dialog dengan baik kalau sudah di dalam nanti saya jelaskan dan paparkan terkait karhutla, namun pendemo tetap menolak dan tetap orasi walaupun pintu gerbang telah di buka dan petugas minggir.
Setelah orasi sekitar satu jam akhirnya pendemo masuk halaman Mapolda, namun tidak mau tetap menolak ajakan kapolda meskipun ditawarkab beberapa kali.
Akhir dialolg tetap di lakukan, kapolda tetap duduk di gedung utama Mapolda para mahasiswa di lapangan, dalam di alog sempat beberapa kali perdebatan nanun akhirnya para pendemo menyerahkan tuntutannya yang di terima langsung Kapolda.
“Kapolda Irjen A.Rachmad Wibowo mengatakan, semua melihat tadi saya tawarkan masuk tapi sayang mereka tidak mau masuk kedalam dialog, padahal kalau mereka mau media juga bisa menyaksikan.”sebutnya.
Banyak langkah-langkah yang sudah dilakukan Pemprov Sumsel dan kita lakukan, termasuk stake holder dan masyarakat maupun swasta tapi sayang mereka tidak mau masuk, tidak apa kita anggap mereka anak kita, kita juga tidak mengambil tindakan, Tutup Kapolda. (Iskandar Mirza)
