PT South Pacific Viscose Resmi Kantongi SK Pengelolaan Limbah B3

0
316
Widi Nugroho saat memberikan keterangan Persnya.

Prioritas.co.id, Purwakarta – Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan, Siti Nurbaya, hari Selasa tanggal 6 Maret 2018 telah menandatangani SK nomor : 147/Menlhk/Setjen/PLB.3/3/2018 untuk kegiatan pengolahan limbah B3 di PT. South Pacific Viscose (SPV) yang berlokasi di Purwakarta.

Demikian informasi itu disampaikan oleh Widi Nugroho Sahib selaku Head of Corporate Affairs PT. South Pacific Viscose. Setelah terbitnya SK itu, menurut Widi, diharapkan tidak ada lagi gangguan stabilitas keamanan & ketertiban yang dialami oleh produsen serat alami berbahan dasar kayu ini.

“Kemarin penandatanganannya oleh Mentri LH,” kata Widi via seluller kepada wartawan.

Dalam 2 bulan terakhir ini, lanjutnya, perusahaan PMA dari Austria ini diganggu oleh demo dari LSM yang mengusung isu pencemaran lingkungan dan isu pencemaran sungai Citarum.

“Atas nama perusahaan, termasuk karyawan beserta keluarganya, saya menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah Republik Indonesia terhadap PT. South Pacific Viscose yang sudah tiga puluh lima tahun berdiri di Purwakarta. Hal ini membuktikan kepada semua investor global bahwa Indonesia adalah lokasi yang baik untuk investasi,” tambah Widi.

SPV memiliki komitmen untuk mengelola lingkungan hidup sesuai regulasi pemerintah dan siap berkontribusi dalam program “Citarum Harum” yang diinisiasi oleh Presiden Joko Widodo.

SPV akan berinvestasi di dalam pengelolaan lingkungan, menurut Widi, dengan menjaga emisi ke udara, tanah, dan air agar di bawah baku mutu sesuai regulasi pemerintah sehingga pelestarian menjadi prioritas utama serta tidak hanya mementingkan profit (keuntungan) semata namun juga peduli pada people (manusia) dan planet (bumi sebagai tempat ekosistem hidup).

“Mari kita bangun negeri ini bukan untuk kepentingan sesaat, dan bukan untuk kepentingan pribadi atau sekelompok orang. Apalagi ada ribuan orang karyawan yang bekerja di SPV dan memberi efek pertumbuhan ekonomi untuk sekitar 5.000 orang di sekitar pabrik,” beber Widi panjang lebar. (sumber: sidaknews.com)