Prioritas.co.id, Pringsewu – Sejumlah pekerjaan proyek Dana Desa ( DD) dan Anggaran Dana Desa ( ADD), Tahun 2019, Pekon Way Kunyir, Kecamatan Pagelaran Utara, diduga kuat dikerjakan tidak sesuai aturan alias asal-asalan. Terungkapnya kasus ini berdasarkan pantauan yang dilakukan oleh kru tim investigasi, pada Minggu (21/9/2019).
Seperti contohnya, pengerjaan Pembangunan drainase di Dusun 01, dengan Volume 450 meter yang dianggarkan senilai Rp235.590.000, pembangunan talud terkesan asal jadi. Bahkan upah borongan yang diterima oleh warga juga sangat murah, tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kami diupah hannya Rp45000/meter. Untuk kelompok kami ada 11 orang, dan satu hari sekitar 10 meter,”ujar salah satu pekerja borongan.
Ditempat yang sama, nampak jelas, pembngunan talud hannya dipasang batu berdiri dan diantara susunan batu berdiri serta dasaran dudukan batu tidak ada adukan semen 1:4 dan hal ini terlihat secara fisual mata.
Selain itu, berdasarkan hasil pantauan juga, pihak pekerja bangunan hannya memasang adukan semen bagian muka.
Dan tentu saja walaupun ditutupi pada bagian muka talud pasangan agar terlihat pura-pura pakai adukan , maka konstruksi talud tersebut tidak akan kuat dan mudah ambrol kena pada bagian tengah pasangan talud terlihat tidak ada adukan semen dan pasir,”ujar salah satu warga pekon setempat, yang enggan ditulis namanya saat dikonfirmasi terpisah.
Parahnya lagi, masih kata narasumber, bannyak pasangan adukan batu hannya menggunakan tanah. “Bannyak pasangan batu agar cepat selesai diisi dengan tanah, bukan menggunakan adukan semen, “ungkapnya.
Terpisah, Bukan hannya proyek Talud, pembangunan Jalan Telford atau onderlagh batu onderlagh yang dihampar yang ada dihampar roboh tidak tegak berdiri serta tidak tersusun padat dan batu pengunci 3-5 cm tidak ada, seharusnya setelah tanah badan jalan padat maka batu onderlagh disusun padat dan dihampar batu pengunci 3-5cm lalu digiling dengan Wales atau vibro baru ditutupi dengan lapis tutup pasir atau screening (abu batu), namun yang terjadi justru pihak pelaksana pembangunan hannya menutupi menggunakan tanah.
Sekretaris Pekon setempat, Sidik Ansori membenarkan jika pekerjaan proyek Dana Desa yang ada dipekonnya terkesan asal jadi. Dia mengaku pekerjaan tersebut menjadi tanggungjawab kepala pekonnya.
“Ini akal akalan yang kerja baik buruk tanggung jawab kepala desa.Saya bukan pemegang anggaran saya cuma bikin SPJ saja,”ungkap Sidik.
Sementara itu, Kepala Pekon Pekon Way Kunyir, Kecamatan Pagelaran Utara, dua kali didatangi untuk dimintai tanggapan terkait pekerjaan tersebut dikediamannya tidak ada ditempat. Bahkan saat dihubungi melalui via telpon genggamnya tidak aktif.
Sejumlah warga saat dikonfirmasi secara terpisah mennyayangkan pekerjaan proyek yang ada di Pekon Way Kunyir. Pasalnya meski proyek dikerjakan asal jadi namun pihak pengawas Dinas serta pendamping desa terkesan melakukan pembiaran.
“Proyek seperti itu kok dibiarkan. Jangan-jangan ada main mata dengan dinas serta pengawas pendamping desa,”ujar salah satu warga yang enggan ditulis namanya. (Davit/Bambang).