Produksi Puluhan Ton BBM Illegal Setiap Hari, PT Awaled di Desa Beruge Tak Tersentuh Penegak Hukum

0
944

Muba.prioritas.co.id – Aktifitas produksi penyulingan minyak mentah di desa Beruge kecamatan Babat Toman diduga Ilegal. Kegiatan yang mampu memproduksi puluhan ton Bahan Bakar Minyak (BBM) setiap harinya tersebut ternyata sudah berlangsung cukup lama tampa tersentuh penegak hukum.

Informasi yang berhasil dihimpun dilapangan menguak sejumlah fakta yang cukup mengejutkan. Usahà penyulingan minyak yang diduga ilegal tersebut distribusinya ternyata mampu menembus hingga pulau Batam. Provinsi Kepri. Distribusinya dilakukan melalui sejumlah mobil tanki tronton dari Desa Beruge, kecamatan Babat Toman, Musi Banyuasin menuju Gandus Palembang dan selanjutnya dikapalkan. Puluhan ton setiap hari , PT. Alwalet Jaya Perkasa menampung minyak mentah hasil tambang tradisional milik masyarakat di Kecamatan Babat Toman dan sekitarnya untuk disuling menjadi BBM jenis solar dan premium yang ternyata cukup diminati dipasar gelap berbagai daerah sumatera , bahkan kota Batam yang terkenal sebagai kota industeri dengan kebutuhan BBM cukup tinggi.

Aktifitas tersebut setiap hari berlanjut solah tidak terendus oleh aparat penegak hukum di Kabupaten Musi Banyuasin. Sebagai salah satu pemain minyak sulingan dilokasi penampungan PT Awaled Jaya Perkasa, terlihat puluhan tedmon tampung berisikan puluhan ribu liter minyak mentah maupun yang dalam proses penyulingan.

Informasi  lain menyebutkan, usaha penampungan  dan penyulingan  minyak ilegal di desa Beruge tersebut didanai seorang pengusaha keturunan tionghoa berinisial (S) yang tinggal di kota Batam. Sementara operasional nya dikendalikan (AC) yang juga keturunan tionghoa yang berdomisili di Kota Palembang.

Koordinator LSM Pengawasan Pembangunan (PP) Sumsel , Idham Zulfikri meyakini PT Awaled Jaya Perkasa ini tidak memiliki dokumen atau izin baik pengolahan atau penampungan minyak hasil sulingan masyarakat.

“Yang kami sayangkan di mana para penegak hukum atau pihak pemerintah kok mendiamkan aktifitas tersebut. Kami mencurigai ada oknum yang terlibat di balik aktiftas yang dilakukan oleh PT Awaled Jaya Perkasa,” kata Idham pada media prioritas.co.id, Sabtu, (6/10).

Menurut dia, jika tidak ada Oknum Aparat penegak hukum yang terlibat mana mungkin aktiftas tersebut berjalan aman dan lancar dalam waktu yang cukup lama.

“Hampir satu tahun, setiap hari truck tronton milik Pt Awaled melenggang berisikan puluhan ton minyak berbagai jenis yang bisa dioastikan illegal bisa lolos dari mata penegak hukum,” imbuhnya.

Idham membandingkan salah satu contoh pengangkutan minyak hasil tambang masyarakat yang boleh dikatakan memiliki usaha yang sama dengan PT Awaled, yakni Petro Muba.

Berkaca dari segi legalitas, lanjut dia, Badan Usaha Milik Daerah ini, sangat jelas asal usul dan struktur perusahaanya. Milik pemerintah daerah didistribusikan ke pihak Pertamina sehingga aktifitas mayarakat menjadi legal.

“Kalau Petro Muba itu jelas, keuntungannya pasti untuk Muba dan perlu kita dukung bersama,” tukasnya.

Namun sebaliknya, kata dia; PT Awaled jaya perkasa ini tidak jelas bergerak di bidang apa.? Karena itu, pihaknya mencurigai bahwa peran lobi lobi asal saya aman anda bahagia itu ada. jika tidak ada Oknum aparat penegak hukum yang terlibat di sana dapat diihat sama sama nanti.

“Apakah aktifitas tersebut tetap berjalan seperti biasa atau mobil pengankut milik PT awaled jaya perkasa tersebut bersarang di halaman Polres Kabupaten Musi banyuasin,” tantangnya.

Ia berharap jika tidak ingin di anggap oleh masyarakat luas seperti itu, tentunya tergantung dari sikap berani tidaknya pihak yang berwajib menghentikan atau menertipkan kegiatan tersebut. izin yang jelas sesuai dengan ketentuan hukum yang ada. (dani)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here