Padangsisimpuan.prioritas.co.id – Sejumlah Pondok tertutup di Bukit Simarsayang, kembali diobrak-abrik Satpol PP Kota Padangsidimpuan yang tengah menggelar razia yustisi berupa operasi pengawasan kepatuhan atas Perda penyakit masyarakat (Pekat), Selasa (06/08/2024) sore.
Saat Pondok tertutup di Bukit Simarsayang di Kelurahan Bonan Dolok, Kecamatan Padangsidimpuan Utara ini diobrak-abrik personel Satpol PP di bawah pimpinan Kabid PPUD, Akhyar Ramadhan Siregar, terlihat puluhan sejoli tak sah atau bukan suami istri lari terbirit-birit.
Beruntung, dari puluhan sejoli yang berlarian ini, personel Satpol PP berhasil mengamankan dua orang di antaranya. Terhadap kedua pasangan bukan suami istri ini, personel langsung membawa mereka ke Kantor Satpol PP Kota Padangsidimpuan guna proses pembinaan.
Dalam pembinaan tersebut, personel Satpol PP akan menghadirkan para orangtua dari pasangan yang terjaring. Selanjutnya, mereka akan membuat surat pernyataan tertulis untuk tidak mengulangi perbuatannya di kemudian hari.
Sebelumnya juga, personel terlihat membuka dinding penutup Pondok yang terbuat dari plastik. Hal ini tentu, membuat pengunjung Pondok yang sedang asyik “mengagendakan hal menarik” terkejut dan lari terbirit-birit.
Alhasil, pemandangan kejar-kejaran antara personel dan beberapa sejoli tak sah ini terjadi. Selain membuka dinding penutup, personel juga merobohkan Pondok yang terbuat dari papan sembarang.
Sebab sebelumnya, pihak Satpol PP Kota Padangsidimpuan telah melarang mendirikan Pondok tertutup di lokasi wisata lokal tersebut. Bahkan saat merobohkan Pondok, personel banyak menemukan “alat tempur bercinta” yang bertebaran di lokasi.
Razia Menyahuti Keresahan Masyarakat
Pj Wali Kota Padangsidimpuan, Timur Tumanggor, melalui Kasatpol PP, Zulkifli Lubis, Rabu (07/08/2024) sore menjelaskan, selain pengawasan atas kepatuhan Perda Pekat, razia ini juga dalam rangka penegakan Perwal di “Kota Salak”.
Ia mengaku, razia ini berangkat dari keresahan masyarakat atas aktivitas di Bukit Simarsayang yang kuat dugaan jadi sarana “mandi keringat” bagi pasangan tak sah. Sebab, di lokasi masih terdapat Pondok-pondok dengan dinding tertutup plastik.
Meski razia nyaris berlangsung setiap hari, namun menurut Zulkifli, hal ini tak membuat para sejoli tak sah tersebut jera. Para sejoli tak sah ini, seakan “kucing-kucingan” dengan personel Satpol PP.
Seakan tak jera, kata dia, Satpol PP masih saja menjaring Pondok tertutup hingga sejoli tak sah tersebut. Maka, ia berharap kesadaran dari semua pihak, khususnya para pemilik Pondok, agar tak menutup tempat usahanya itu dengan penutup plastik.
“Razia hampir setiap hari kita lakukan. Tapi kesadaran pemilik pondok tidak ada sama sekali. Padahal aturan sudah jelas dan kami berikan sosialisasi agar tidak mendirikan Pondok tertutup. Buktinya, hari ini kita bongkar. Besok sudah berdiri lagi,” kesalnya.
Untuk itu, ia menginstruksikan kepada seluruh personelnya untuk tak kendor dalam melaksanakan penegakan Perda dan Perwal ini. Dengan tegas, pihaknya mengaku akan terus lakukan razia untuk membersihkan Kota Padangsidimpuan dari perbuatan maksiat.
“Kepada pemilik Pondok dan warung-warung minuman agar mematuhi aturan yang berlaku. Apalagi peringatan sudah sering kami berikan,” tegas Zulkifli menutup. (sabar)