Prioritas.co.id, PESAWARAN – Polres Pesawaran terus mendalami kasus tewasnya Aga Trias Tahta (19), mahasiswa jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) UKM Cakrawala.
Hingga kemarin, Senin, 7 Oktober 2019, dari 19 saksi, 17 orang telah memenuhi paanggilan penyidik Polres Pesawaran dan dua di antaranya belum dapat memenuhi panggilan dimintai keterangan.
Bahkan pemeriksaan kepada mereka, yakni panitia dan alumni berlangsung hingga menjelang Magrib di Mapolres setempat.
”Hari ini kita sudah mengambil keterangan 17 dari total 19 saksi. Mereka semua kooperatif,” kata Kapolres Pesawaran AKBP Popon A.S.
Menurut, AKBP Popon, dari seluruh saksi yang dimintai keterangan, 17 merupakan panitia dan dua orang alumni. Dua orang yang belum memenuhi panggilan, satu panitia dan satu alumni.
“Satu orang konfirmasi ketidakhadiran. Sementara seorang lagi lose contac. Jika tidak juga memenuhi panggilan, akan dikeluarkan surat perintah membawa kedua orang itu,” terangnya.
AKBP Popon, menjelaskan dari hasil pemeriksaan, penyidik sudah memiliki bahan yang dibutuhkan. “Sudah cukup untuk bahan dan akan kita gelar lagi hasil pemeriksaan hari ini. Kalau inisial termasuk jumlah, saya belum bisa memastikan,” jelasnya.
Ditambahkan AKBP Popon, setelah panitia dan alumni, penyidik akan meminta keterangan pihak fakultas serta universitas.
“Kemungkinan akan ada. Dari keterangan adik-adik ini, kita akan lihat sejauhmana perannya. Mungkin dalam hal izin. Biar konstruksi hukum menjadi terang benderang. Mohon doa agar kasus ini segera terungkap,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Aga Trias Tahta, mahasiswa jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unila tewas saat mengikuti diksar pencinta alam UKM Cakrawala di Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Minggu (29/9/2019). Korban diduga mengalami kekerasan dari senior.
Jenazah korban yang beralamat di Desa Wonodadi, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu, Lampung juga sudah dimakamkan keluarga, Senin (30/9/2019). Selain Aga, masih ada dua mahasiswa yang juga diduga mengalami kekerasan saat diksar. (Red)