Palembang.prioritas.co.id – Kapolda Sumsel gelar rakor dengan penyelenggara pemilu.
Rapat koordinasi di laksanakan senin,(26/02) di gedung utama Presisi mapolda Sumatera Selatan di hadiri ketua KPU dan Bawaslu Sumsel waka polda dan beberapa PJU.
Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo mengatakan, kita undang KPU dan bawaslu terkait rencana kerja pasca pemilu sudah di laksanakan terkait pengamaman, sejauh ini bagus kondisinya aman.
“Terima kasih kepada seluruh politisi baik kabupaten/kota dan provinsi serta pusat yang sangat dewasa dalam berdemokrasi meski ada sedikit gejolak di beberapa daerah tapi berlangsung aman,”ujarnya.
Beberapa daerah sempat muncul gejolak diantaranya Muratara, OKU Selatan, Muba dan Empat Lawang.
Saat ini perhitungan suara ada di tingkat panitia pemilihan kecamatan (PPK) yang tersisa lima hari lagi harus diselesaikan dengan baik.
“Kita mengundang KPU dan Bawaslu untuk mengevaluasi sekaligus menyiapkan rencana kerja pasca pemungutan suara agar polri dapat mengatur strategi pengamanan, “lanjut kapolda.
Sedangkan ketua Bawaslu Sumsel Kurniawan menyampaikan sentra gakumdu Sumsel telah menerima 11 laporan terkait pelanggaran pemilu.
Dari 11 laporan ada 3 laporan terkait pengaduan si rekap dikembalikan ke KPU pusat karena bukan merupakan wewenang Bawaslu.
Sekarang ada 8 laporan yang sudah dalam proses dan pada Jum’at (23/2/2024) lalu sudah mulai dilakukan pemanggilan dan klarifikasinya.
Laporan terkait dugaan penggelembungan dan manipulasi suara serta money politik, 8 laporan saat ini telah diregister dan masih terus dilakukan proses pemeriksaan dan klarifikasinya oleh penyidik Sentra Gakumdu Sumsel.
Ketua KPU Sumsel Andika Pranata Jaya yang menyebut terkait sirekap KPU Pusat telah mengakui kekeliruan, KPU tidak ada mengubahdan mengganti formulir C1 yang sudah di upload di aplikasi Sirekap.
Dan berdasarkan keputusan KPU RI Sirekap akan tetap dilanjutkan sebagai bagian dari transparansi penyelenggaraan Pemilu 2024,” tegasnya. (lskandar Mirza)