Palembang.prioritas.co.id – Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo berjanji akan mengawal penuh pengamanan kongres PMII ke XXI yang akan berlangsung di Jakabaring Palembang.
Agar kegiatan yanga akan di menko polhultam Marsekal Pur Hadi Tjahjanto dan kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ribuan ribuan petugas kepolisian akan di turunkan.
Kongres PMll XXI yang akan berlangsung pada 09 – 15 Agustus di ikuti sekitar 2000 peserta dan lebih dari 2500 peserta pendukung.
“Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo menyatakan, siap memberikan pengamanan dan pengawalan kongres pelaksanaan dapat berjalan aman dan tertib akan di kawal penuh,”Ujanya.
Polda Sumsel memback up penuh Polrestabes Palembang, mempersiapkan strategi pengamanan dan membantu kemudahan bagi panitia menyelenggarakan kongres PMII.
Kita all Out, berdasarkan pengalaman kegiatan yang sama dibeberapa daerah, rawan gangguan keributan dalam pelaksanaan kongres, langkah langkq sudah kita lakukan pemetaan dan antisipasinya.
“Kita akan lakukan pendekatan komunikasi yang intensif kepada panitia dan para pengurus PMII,” terangnya.
Sedangkan Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono menyebutkan, personel pengamanan 2. 071 orang Polrestabes 1. 085 orang, back up Polda 296, Polwan 60, Sat Brimob 500, BKO dari polres Ogan Ilir 50, polres Banyuasin 50 serta polres Prabumulih 30.
Beberapa kendaraan juga akan di turunkan diantaranya dari dari Dit Samapta 2 unit truck Dalmas, 1 unit Ranpal, 1 unit mobil Barikade, 1 unit Raisa dan Alsus Dalmas sebanyak 200 unit.
“Sat Brimob 3 unit AWC, 3 unit Raisa, 2 unit APC, 1 unit Jibom, Alsus Anti anarkis sebanyak 100 unit dan Alsus PHH 400 unit serta sepeda motor sebanyak 50 unit,” terangnya.
Kapolrestabes mengaku telah melakukan berbagai langkah dan koordinasi dan pendekatan kepada pihak panitia PMII untuk kelancaran pelaksanaan kongres.
Sesuai atensi Kapolda, pengamanan kongres PMII menjadi prioritas dengan mengerahkan semua kekuatan dan kami di back up sepenuhnya dari Polda.
Terkait potensi kerawanan polrestabes telah melakukan pemetaan potensi kerawanan dan kericuhan seperti saat pertanggung jawaban pengurus lama.
“Seluruh personel di arahkan mengutamakan pendekatan persuasif, humanis melayani, serta penegasan agar jangan sampai justru personel pengamanan yang menjadi pemicu timbulnya masalah, personil pengamanan tidak boleh membawa senjata api, senjata tajam dan gas air mata,” tegas Haryo.
Di utamakan upaya persuasif dan pola pendekatan komunikasi semaksimal mungkin personel sudah dibekali sarana komunikasi radio serta public address, lanjutnya. (lskandar Mirza)