Tanjungpinang.prioritas.co.id – Maraknya fenomena kolom kosong pada sebagian Pilkada Kabupaten dan Kota di wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menjadi tantangan tersendiri bagi kandidat.
Hal diatas disampaikan langsung oleh Suyito, Ph.D selaku Sosiolog Politik/Peneliti Senior Lembaga Riset Sosiologi dan Kemasyarakatan INSPIRE Kepri. Diakuinya, Peluang kolom kosong menang ada dan berpeluang jika ada penggeraknya.
Menurutnya, Pilkada beberapa tahun lalu di Makassar ya paslon tunggal berhasil dikalahkan dengan kolom kosong. Jadi, Walau lawan kolom kosong paslon tunggal juga tidak aman-aman saja masih perlu berjuang keras karena terancam dengan aktor-aktor politik yang kecewa dan akhirnya melakukan pergerakan di masyarakat.
Jika paslon tunggal yang diusung oleh Parpol tidak diinginkan masyarakat kebanyakan sudah barang tentu tingkat Golput dan memilih kolom kosong akan jadi pilihan.Bahkan, Sebagian masyarakat yang kurang suka dengan paslon tunggal tentu akan memilih tidak ke TPS.
” Kalau pun ke TPS mereka berpotensi memilih kolom kosong, Bila jumlahnya yang memutuskan untuk melakukan perilaku memilih ini sedikit tentu tidak berdampak signifikan bagi hasil Pilkada tapi jika banyak masyarakat yang memutuskan demikian tentu kolom kosong berpeluang menang dan berdampak signifikan untuk hasil Pilkada,” Ujarnya kepada awak media hari ini.
Masih sambungnya, Diprediksikan dengan dinamika politik yang ada pada Pilkada di Kepri akhir-akhir ini setidaknya ada tiga Kabupaten atau Kota yang calon kandidatnya tunggal dan melawan kolom kosong yaitu Batam, Bintan dan Lingga.
” Kita lihat saja pasca tahapan pendaftaran 27-29 Agustus nanti karena politik sangat dinamis, ” Ungkap Suyito menambahkan tanggapan komentarnya secara panjang lebar via komunikasi pesan singkat sambungan telepon genggam, Kamis (08/08/2024). (Alek)