Palembang.prioritas.co.id – Aksi demo di di Palembang rusuh akibat massa tidak puas dengan pemungutan suara dalam pilkada serentak 2024 di Sumatera Selatan.
Akibat tidak puas atas keputusan komisi pemiluhan umum (KPU) masa melawan dengan melanggar hukum menyeran polisi menjarah dan menyandera ketua KPU.
Akibatnya dua orang di tangkap karena di duga sebagain provokator satu pelaku penyanderaan ketua KPU dan satu lagi kena tembak peluru oleh aparat karena tidak mengindahkan intruksi polisi saat menjarah.
Kerusuhan berawal masa mendatangi salah satu tempat pemungutan suara (TPS) karena menduga telah terjadi kecurangan dan meminta buka kotak suara dan melakukan pencoblosan ulang.
Namun permintaan massa tidak di penuhi petugas TPS dan komisioner KPU, akibatnya tidak puas dan demo di kantor KPU dan meninbulkan keributan.
Beberapa kali polisi memberikan pendekatan dan arahan kepada pendemo agar tidak menyampaiakan aspirasinya dengan damai namun tidak di hiraukan bahkan petugas juga di serang.
Akhirnya polisi bertindak tegas membubarkan massa dengan menurutkan ratusan anggotanya termasuk menurunkan anjing pelacak ada kendaraan taktis akhirnya massa di KPU bubar.
Namun saat pulang massa melakukan penjaraha sebagian menyandera ketua KPU, akibatnya polda sumsel.menurunkan anggota brimob guna menanggulangi penjarahan dan membebaskan ketua KPU.
“Kejadian di atas merupakan atraksi dan simulasi yang di lakukan polda sumsel untuk mengatasi gangguan keamanan dan keos saat pilkada serentak di Sumsel”.
Simulasi di lakukan usai apel gelar pasukan operasi Mantap Praja Musi 2024 di Lapangan tembak Jakabaring Sport Complek Center Palembang kamis, (22/08). (Iskandar Mirza)