Pihak Keluarga Korban Pembunuhan Sadis di Sekayu Minta Polisi Autopsi 4 Korban

0
10

Palembang.prioritas.co.id – Pihak keluarga Heri korban pembunuhan empat orang yang terjadi di Sekayu kabupaten Muba Sumsel minta Polda Sumsel melakukan autopsi.

Keluarga korban Heri (50) ibunya Masturah (70) dan anaknya Aurel (12) serta Marcel (5) menganggap utopsi sangat perlu di lakukan untuk mengetahui kejadian dan fakta yang sebenarnya.

“Saya baru dampingi saksi guna memberi keterangan dari keluarga Heri, ada tiga (3) saksi yang datang M Ravi, Tunas Vasila dan Muhamad Narinda dan ldham ada adik dan sepupuh koran Heri, “ujar Dr Hj Nurmala SH.MH kuasa hukum korban rabu (17/01) di Mapolda Sumsel.

Bahkan ada korban yang di dalam septi tang dengan kepala di bawah kaki di atas dan tidak menggunakan pakaian, “ujar Nurmala yang di iyakan keluarga korban.

Kami menduga korban di habisi bukan menggunakan kayu, karena melihat kondisi korban, termasuk motifnya di duga ini pembunuhan berencana.

Berdasarkan imformasi, keterangan beberapa orang saksi termasuk keluarga kami melihat banyak kejanggalan berita yang beredar dan rekontruksi tidak sesuai dan banyak kejanggalan.

“Oleh karena itu kami utamanya keluarga korban minta ke empat korban di autopsi jangan hanya visum, itu hanya periksa luar, “ujar Nurmala.

Autopsi akan ada fakta fakta baru sesuai kejadian bukan hanya keterangan tersangka Eeng, saat rekontruksi kami sebagai kuasa hukum dan keluarga korban tidak di khabari, lanjut Nurmala di dampingi Dr (C) Natasha Rosalina.

Sedangkan saksi M Kavi (50) adik adek korban Heri mengaku di panggil saudara saat korban di temukan warga.

Aku datang, dimana saya angkat dua korban Aurel dan Marcel, jadi aku lihat betul kondisi korban, ada yang kepala pisah sekitar 1 meter, ada luka seperti sayatan di perut.

Saya juga yang angkat dari dalam septic tank korban kepala di bawah kaki di atas, tidak berpakaian, septic tank itu tertutup baunya menyengat.

“Dua korban lain saya tidak boleh, petugas mengangkat dan melihatnya, melihat saat sudah di bungkus,” ujar Rafi di dampingi beberapa keluarganya.

Yang sebenarnya Eeng itu numpang di rumah Heri, sudah tiga bulan, bukan dia yang deposit uang bisnis hp tapi Heri, Heri jual hp baru yang dibelikan di Batam lalu di jual dengan cara keliling.

“Keterangan Eeng banyak yang tidak sesuai tadi saya sudah berikan keterangan, sehari sebelum kejadian Eeng live di FB menunjukan lokasi lokasi kejadian, jadi kami menduga sudah di rencanakan, “lanjutnya. (Iskandar Mirza)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here