Tanjungpinang.prioritas.co.id – Santri telah menjadi bagian penting dalam sejarah Indonesia, Khususnya dalam membentuk identitas bangsa di tengah kompleksitas politik dan sosial. Peran santri sebagai pilar peradaban kembali mendapat sorotan pada peringatan Hari Santri Nasional.
Peran santri diharapkan bisa berkontribusi lebih dalam pembangunan SDM di Indonesia khususnya di daerah Kota Tanjungpinang. Ustadz Rizha Hafiz selaku Calon Wakil Walikota Tanjungpinang nomor urut satu, mengingatkan kembali peran penting ini saat menghadiri peringatan Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren Adzkiya KM 12.
Dalam sambutannya, Rizha menyampaikan pesan kuat tentang kontribusi santri dalam membangun masa depan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
” Kalian, para santri, adalah harapan peradaban ini. Masa depan Indonesia ada di tangan kalian, ” Ujar Rizha yang juga ustadz milenial Tanjungpinang.
Menurutnya, Santri tidak hanya menjadi penjaga nilai-nilai agama, tetapi juga berperan sebagai pilar kemajuan bangsa. Ia juga menyinggung pandangan negatif yang sering dilekatkan pada santri, Rabu (23/10/2024).
” Masih ada stigma bahwa santri tidak memiliki masa depan yang cerah. Profesi sebagai guru ngaji atau guru TPQ di pesantren sering kali dipandang sebelah mata. Namun, sejarah menunjukkan banyak santri yang berhasil berprestasi di berbagai bidang, ” Ungkapnya lagi secara panjang lebar.
Beberapa tokoh nasional, termasuk presiden yang memiliki latar belakang santri, serta tokoh agama seperti Lukman Hakim Saifuddin, menjadi bukti santri mampu berperan sebagai pemimpin yang dihormati.
Di Tanjungpinang, keterlibatan dirinya yang juga berlatar belakang santri pada Pilkada serentak merupakan langkah berjuang untuk menjadi pemimpin sekaligus menjadi simbol kebangkitan generasi santri di kancah politik lokal, memperkuat peran kaum santri dalam menentukan arah kebijakan daerah.
” Generasi santri tidak hanya belajar agama, tetapi juga memahami pentingnya menjaga keutuhan NKRI. Mereka dipersiapkan untuk menyongsong 2045 sebagai tahun emas Indonesia, ” Tambahnya merujuk pada visi Indonesia Emas 2045. (Alek)