prioritas.co.id.Probolinggo – Sejumlah pengusaha di jalan raya Penglima Sudirman Kota Probolinggo, tepatnya antara perempatan brak hingga Restaurant Sumber Hidup, mengeluh. Pasalnya jalan disepanjang area tersebut, ditutup karena ada Road Race Dandim Cup.
Tak hanya itu, mereka juga menyayangkan tidak ada pemberitahuan sebelumnya, kalau pada Minggu (24/3) jalan didepan tempat usahanya akan ada ajang adu kecepatan motor. Sehingga mereka tetap membuka usahanya. Dampaknya, sepi pembeli, bahkan nyaris tidak ada pembeli sama sekali.
Kondisi tersebut diungkapkan oleh salah satu karyawan toko buah yang ada di depan rumah dinas wali kota. Buka mulai pagi hingga pukul 11.30 siang, dagangan buahnya tidak ada yang beli, karena tidak ada kendaran yang lewat akibat ditutupnya perempatan brak ketimur.
“Enggak tahu kok ditutup. Padahal, didepan toko kami tidak ada kegiatan,” ujar pria penjaga toko tersebut.
Mestinya tambah pria tersebut, jalan tidak perlu ditutup. Sebab, meski selatan Rumah Makan Sumber Hidup ditutup, pengendaraa bisa lewat di jalan Suyoso. Mereka tidak akan mengganggu acara road race. “Kalau brak tidak ditutup, kendaraan bisa masuk. Kalau ke timur, tidak bisa. Kan bisa belok kiri lewat jalan Suyoso,” sehingga tidak merugikan kami,” tambahnya,
Dari pantauan awak media Prioritas.co.id dilapangan, memang tampak sepi beberapa toko juga cafee Jodang Boston, biasanya begitu rame pengunjung saat hari-hari biasa.
Kondisi sepi juga disampaikan penjaga toko Ratna. Soal surat pemberitahuan, pria tersebut mengaku, tidak tahu apakah tokonya mendapat surat atau tidak. Namun, biasanya seluruh surat jatuh ke bagian hotel. “Kalau ada pemberitahuan atau tidak, kami tidak tahu. Coba Tanya ke bagian hotel. Biasanya surat-surat jatuh ke bagian sana,” tandas pria itu, sambil menunjuk tempat receptionis hotel.
Petugas receptionis Hotel Ratna saat dikonfirmasi mengatakan, tidak ada surat dari penyelenggara road race. Padahal, diacara yang sama, pihak hotel selalu mendapat surat pemberitahuan. “Kalau acara road race sekarang tidak ada surat pemberitahuannya. Kalau sebelumnya, kami selalu diberitahu. Ya, pakai surat,” ujar petugas jaga.
Sementara kasat Intel Polres Probolinggo IPTU Sudarto mengaskan, kalau tidak ada penutupan jalan dibrak. Walaupun ditutup total, ada petugas yang menjaga. Petugas tersebut, berkewajiban membuka penutup jalan kalau ada warga yang hendak ke timur brak. “Enggak, enggak ditutup. Siapa bilang itu. Kalau memang ditutup total,minta dibukakan ke petugasnya. Disana, ada petugas yang jaga,” tegasnya.
Sudarto yang mengaku saat dihubungi berada di Surabaya membantah, kalau tidak ada pemberitahuan. Pihaknya mengeluarkan izin salah satunya atas dasar surat pemberitahuan dari penghuni atau pemilik toko dan rumah disepanjang jalur yang dipakai sirkuit road race. “Ada surat pemberitahuannya. Saya lihat sendiri. Rumah makan Sumber Hidup dan Hotel Tentrem ada tanda tangannya,” tambah Sudarto.
Soal tanda tangan atau surat pemberitahuan, menurut Sudarto bukan kewenangan pihaknya. Tetapi urusan panitia penyelenggara atau pemkot. Kalau pemkot dan panitia mengatakan tidak ada masalah soal lokasi kegiatan, maka pihaknya akan mengeluarkan izin. “Kalau soal dilapangan, yang tahu penyelenggara dan pemkot. Kami member izin kegiatan, berdasarkan itu,” pungkasnya.
Sementara itu ketua panitia lokal Gangsar mengatakan, sudah berkirim surat pemberitahuan ke sejumlah pengusaha. Namun, ia meminta maaf jika ada pengusaha yang kelewatan. Bahkan, karyawan PDAM tersebut menanyakan, pengusaha mana yang belum mendapatkan pemberitahuan. “Kami sudah melayangkan pemberitahuan. Maaf kalau ada yang terlewatkan. Pengusaha yang mana ya,” katanya singkat.(and/Umar)