Prioritas.co.id.Mandailing Natal -Pengurus Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) masa khidmat 2021-2026 di kukuhkan, Rabu (2/3/2022)
Pengukuhan MUI Madina yang dilaksanakan di Masjid Agung Nur Ala Nur, Jalan Aek Godang, Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan, dihadiri Bupati Mandailing Natal (Madina) HM Jafar Sukhairi Nasution.
Turut juga hadir Ketua Umum DP MUI Sumatera Utara H. Martua Simanjuntak, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Madina dan Kepala Kantor Kemenag Madina H. Ahmad Qosbi, Ketua umum DP MUI H. Muhammad Nasir, Sekretaris Umum DP MUI Madina H. Ahmad Zainul Khobir, Pimpinan Ponpes Musthafawiyah Purbabaru, dan Wakapolres Madina Kompol Agus Maryana.
Pengukuhan pengurus itu berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pimpinan MUI Sumatera Utara Nomor: Kep-109/DP-P II/XII/2021.
Dalam SK tersebut, Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution dikukuhkan sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI Madina. Sukhairi dibantu 17 wakil ketua, termasuk Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution. Sedangkan posisi Sekretaris Dewan Pertimbangan ditempati H. Zulyaden Nasution.
Sementara H. Muhammad Nasir dikukuhkan sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI Madina. Dia dibantu dua wakil ketua umum masing-masing H. Muhammad Nurdin dan HM Yusuf serta 12 ketua. Sedangkan jabatan sekretaris umum dijabat H. ahmad Zainal Khobir dan bendahara umum dr. H. Syafi’i Siregar.
Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution mengatakan MUI merupakan wadah atau majelis yang menghimpun para ulama dan cendekiawan muslim Indonesia untuk menyatukan gerak dan langkah umat Islam dalam mewujudkan cita-cita bersama. Di antaranya merajut kebersamaan atas dasar ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah dalam ikhtiar menjaga kerukunan NKRI serta terwujudnya umat Islam yang berkualitas dan berkarakter Islam rahmatan lil alamin.
Majelis Ulama Indonesia berdiri pada 7 Rajab 1395 H atau 26 Juli 1975 di Jakarta sebagai hasil pertemuan dan musyawarah para ulama dan cendekiawan muslim yang datang dari berbagai penjuru Tanah Air. Hingga saat ini lembaga ini sudah berusia 47 tahun lebih.
“Dalam usia tersebut, era demi era telah dilalui oleh Majelis Ulama Indonesia. Mulai dari era Orde Baru, era Reformasi, dan sampai saat ini kita sudah memasuki era globalisasi dan milenial, yang tentunya memiliki tantangan yang berbeda dari zaman ke zaman,” kata Sukhairi.
Pada era globalisasi dan milenial saat ini, kata dia, masyarakat dihadapkan pada tantangan yang kompleks serta kemajuan teknologi canggih yang dapat menggoyahkan batas etika dan moral. Selain itu, banyak pendewaan hawa nafsu yang dapat melunturkan aspek religiusitas masyarakat serta meremehkan peran agama dalam kehidupan umat beragama.
Untuk itu, kata Sukhairi, kehadiran MUI makin dibutuhkan sebagai organisasi kepemimpinan umat Islam yang bersifat kolektif guna meningkatkan silaturahim dengan terciptanya persatuan, kesatuan, dan kebersamaan umat Islam.
“Mari kita saling bergandengan tangan antara ulama dan umara untuk melakukan hal-hal yang baik untuk mewujudkan kehidupan beragama dan bermasyarakat yang diridhoi Allah SWT. Kita sebagai umat Islam juga diharapkan bisa mewujudkan ukhuwah islamiyah dan kerukunan antar-umat beragama dalam memantapkan persatuan dan kesatuan masyarakat Kabupaten Mandailing Natal yang kita cintai ini,” tuturnya.
Pada kesempatan ini, Sukhairi juga mengucapkan terima kasih kepada pimpinan dan seluruh pengurus MUI Madina masa khidmat 2016-2021 atas sumbangsihnya dalam pembinaan umat dan kerja sama yang baik dengan pemerintah daerah.
Kepada pengurus yang baru dikukuhkan, Sukhairi mengucapkan selamat bertugas dan mengabdi kepada umat. Dia berharap kerja sama yang selama ini telah terbangun antara ulama dan umara dapat ditingkatkan pada masa-masa mendatang. (putra)