Tanjungpinang.prioritas.co.id – Pengurus Komisariat STAIN SAR dan Raja Ali Haji melakukan mimbar bebas serta refleksi akhir tahun dan kritik perkembangan serta kemajuan kota tanjungpinang, Jumat (29/12/2023).
Dalam momen tersebut, Pengurus Komisariat PMII STAIN SAR dan Raja Ali Haji masih saja konsisten memberikan kritik masukan serta menyampaikan harapan Pengoptimalisasian kinerja Pemerintah Kota Tanjungpinang. Hal ini mutlak dilakukan karena banyaknya beban yang belum termanajemen dengan baik pasca peninggalan Walikota sebelumnya.
Dalam aksi tersebut, mulai dari pengkajian dan turun lapangan langsung didampingi oleh bendahara PKC PMII Kepri, Ucok Fatumonah Harahap, yang mana menghasilkan pengerucutan point umum dan menyeluruh dari pernyataan sikap yang di sampaikan.
“Dalam kajian yang menjadi atensi ialah tentang tindak tegas Pj Walikota untuk membersihkan semua sisa-sisa kotoran yang di lakukan sepeninggal walikota sebelumnya”. kata Ucok dalam orasinya.
Peninggalan yang membebani optimalisasi pemkot di antara lain, menurut dia, adalah belum tuntasnya pembayaran Nakes pasca menangani pasien Covid 19, tidak tertibnya OPD yang menjadikan beberapa program peninggalan Walikota sebelumnya dinilai amburadul mulai dari telat pembayaran pekerja Quran Center, sampai digunakannya dengan sembarang forum RT/RW yang telah ada.
Korlap Dalam penutup pernyataan sikap pengurus Komisariat PMII STAIN SAR dan Raja Ali Haji menyampaikan harapan agar Pj Walikota sekarang bisa mengemban amanah lebih baik dan pengoptimalan yang di pinta pengurus PMII bisa menjadi sentrum kemajuan di provinsi Kepulauan Riau. (r)