Nagekeo,prioritas.co.id – Dalam membangun ekosistem usaha bidang kemakmuran sektor pertanian, peternakan dan pangan Pemerintah Kabupaten Nagekeo, NTT, menerapkan model Pentahelix. Demikian disampaikan Bupati Don Bosco dalam pidatonya pada upacara HUT RI ke-78 di lapangan Berdikari, Danga, Kamis 17 Agustus 2023.
Unsur yang termasuk dalam Elemen Pentahelix antara lain Pemerintah, Masyarakat, Lembaga Usaha, Akademisi, dan Media. Prinsip pentahelix sejalan dengan nilai gotong royong yang dijunjung Indonesia sejak dahulu.
Dal implementasinya, Don Bosco berkata, Pemerintah menyiapkan perangkat kebijakan dan tatakelolanya, alsintan serta tenaga pendamping (PPL, dan PPD/Pendamping
Peternakan Desa), kemudian Petani menyiapkan lahan dan alsintan. Pihak swasta bertindak menyiapkan benih, pupuk, obat-obatan dan selanjutnya membeli hasil panen (off taker).
Pemkab Nagekeo juga bekerjasama dengan lembaga perguruan tinggi yang mana melakukan penelitian dan pendampingan serta rekomendasi budidaya. Selanjutnya media berperan penting dalam urusan publikasi dan promosi.
“Pola kerja kolaboratif yang mensinergikan semua sumberdaya secara sistemik ini menghantar kita pada capaian jumlah produksi tanaman pangan yang mengalami peningkatan cukup signifikan yaitu sebanyak 64.661 ton, jumlah produksi tanaman holtikultura 463 ton dan jumlah produksi tanaman perkebunan 8,227 ton” ungkap Don Bosco.
Politisi Nasdem ini menyampaikan, melalui Kerjasama kemitraan dengan Pandawa Agri Indonesia, Pemkab Nagekeo sudah menghasilkan branding beras premium Natural Rice Mbay yang diminati oleh pangsa pasar di luar Nagekeo. “Pemerintah berterima kasih untuk pengertian dan kesadaran masyarakat menerima kebijakan penutupan air di areal persawahan Mbay Kanan demi perbaikan saluran untuk penataan dan pembagian air lebih baik ke depan” ungkap Dia.
Lanjut Don, dari hasil Pertanian ini Pemerintah mendorong adanya diversifikasi pangan lokal melalui pola pengelolaan yang kreatif dan inovatif sehingga pangan local menjadi makin diminati Masyarakat.
Hasil Peternakan kita juga menunjukkan peningkatan jumlah populasi hewan sebesar 3,14% yang berdampak pada jumlah produksi daging sebanyak 1655,85 ton dan jumlah penjualan hewan ternak yang memenuhi standar sebanyak 12.258 ekor. “Pemerintah akan terus mendorong sektor ini menjadi penopang ekonomi rakyat” pungkasnya. (Arjuna)