Prioritas.co.id.Jakarta – Membaca data yang disodorkan BPS tentang Peningkatan orang miskin menambah panjang rekor Aceh menjadi provinsi termiskin di Pulau Sumatera, Aceh juga masuk dalam lima provinsi dengan penduduk miskin tertinggi di Indonesia, tentu menjadi pertanyaan bagi kita terutama rakyat Aceh, “salah siapa ini,”, kata Tarmizi Age Pemerhati Aceh di Jakarta, yang juga mantan aktivis GAM Denmark, Senin (7/2/2022).
Aceh kelihatannya miskin terus sejak pemerintahan di nahkodai oleh Nova Iriansyah yang merupakan kader partai tentu, kalau memang bisa, semoga kedepan Aceh harus lebih baik ditangan pemimpin yang lain.
Setelah gelombang dan hiruk pikuk pemerintahan ini berakhir, saya percaya Partai PDI P Aceh yang kini dipimpin Muslahuddin Daud akan jadi pilihan dan rebutan di Aceh, selain Partai Aceh yang merupakan salah satu partai yang lahir dari rahim MoU Helsinki.
“Selepas ini rasanya orang akan berebut-rebut daftar jati anggota PDI P di Aceh,”
Hal ini dilakukan sebagai langkah dalam mencari – cari partai yang bisa di percaya tempat mereka bernaung dan bergabung dalam rangka menuangkan hajat politiknya masing-masing dan berkelompok, ujar Tarmizi Age.
Melihat sejarah kemiskinan Aceh sampai meraih juara termiskin di Pulau Sumatera secara berturut-turut, saya ingin mengatakan kepada rakyat Aceh, “Aceh ibarat sudah jatuh tertimpa tangga,” Sebutnya.
“Aceh jauh tetinggal, Aceh miskin, seakan – akan Aceh sudah jatuh dan kemudian tertimpa tangga,” maka kini saatnya, rakyat Aceh bangkit dan bangun bergabung dengan partai yang memerintah, ujar Tarmizi Age.
ALMukarram sapaan Tarmizi Age pria yang pernah menjadi Ketua Komite Monitoring Perdamaian dan Demokrasi (KMPD) perwakilan Aceh di Eropa berujar, dengan bergabung dan memperkuat partai yang memerintah, kita punya banyak peluang, kesempatan dan relasi di tingkat nasional dalam memperjuangkan dan memajukan Aceh.
Berhentilah bermimpi maju kalau hidup terus melawan dan memberontak, berhentilah memberontak dan melawan kalau hidup ingin maju dan berkembang, harap Tarmizi Age lulusan sekolah AMU Nordjylland, Aalborg, Denmark.
Terakhir Tarmizi Age ingin mengingatkan, ” karena mereka Aceh Miskin, belum tentu tidak karena kita Aceh Kaya. Ditangan mereka Aceh miskin, belum tentu tidak ditangan kita Aceh kaya,” makanya ayo merobah pradigma dan pola pikir kita dalam membangun Aceh.
Informasinya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat kemiskinan di Aceh meningkat 0,20 persen atau 16 ribu orang sejak Maret 2021 hingga September 2021 menjadi 15,53 persen. Secara total, jumlah penduduk miskin di Aceh mencapai 850 ribu orang.
Persentase penduduk miskin Aceh pada September 2021 mencapai 15,53 persen per Maret 2021-September 2021,” ujar Koordinator Fungsi Statistik BPS Aceh Dadan Supriadi.
Pada 2020 lalu, BPS mencatat penduduk miskin di Aceh berkisar 15,43 persen atau sebanyak 833 ribu orang. (*)