Lumajang, Prioritas.co.id. Pemerintah telah memberikan kucuran dana yang sangat besar untuk pendidikan, pasalnya bantuan melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan ke seluruh daerah se Indonesia baik berupa fisik dan nonfisik yang tertera di Kepmendikbud yang melalui bantuan Afirmasi.
Adapun keterbukaan informasi publik serta ketransparanan anggaran juga di perlukan, seperti papan nama adanya pembangunan di setiap sekolah, seperti informasi yang di dapat beberapa hari yang lalu, bahwa telah hadir dari dinas pendidikan provinsi jawa timur untuk memonitoring semua sekolah yang mendapat bantuan Rehab Kelas Baru (RKB) dan menganjurkan untuk segera memasang papan nama pekerjaan dan besaran anggaran, baik itu bantuan dari pusat maupun APBD, seperti bantuan tersebut ke beberapa sekolah SMA di Kabupaten Lumajang.
Dari penelusuran media prioritas telah di temukan beberapa sekolah menengah atas (SMAN) yang mendapat bantuan untuk RKB, dan masih dalam tahap pengerjaan namun sangat disayangkan karena tidak adanya papan nama pekerjaan, guna untuk ketransparanan dan informasi publik karena sudah di atur dalam undang-undang no 14 tahun 2008.
Seperti SMAN Kunir, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, yang mendapat bantuan RKB 3 Ruang, dan menjadi tanda tanya sebagian wali murid maupun masyarakat sekitarnya terkait bangunan tersebut, karena tidak ada papan nama tentang pekerjaan itu,
Beberapa media melakukan investigasi dan konfirmasi kepada pihak sekolah pada hari Senin namun pihak sekolah atau pun kepala sekolah yaitu Drs.Akip Effendy M.pd, tidak bisa di temui, dengan alasan kepala sekolah sedang sakit dan istirahat di ruanganya.
Waka Humas Drs.Suherman ketika ditemui pada Senin (30/09) saat di konfirmasi membenarkan terkait bangunan tersebut, dan adanya pembagunan 3 ruang kelas,”saya tidak bisa menjelaskan secara detail mas, kalau saya tau pasti saya jawab”,katanya.
Sementara itu saat awak media menghubungi kepala sekolah SMAN Kunir Drs.Akip Effendy.M.pd, Melalui selulernya untuk di konfirmasi menyampaikan,”saya lagi di luar mas, nanti saja jam 16.00 sampean kesekolah menemui Waka Humas dulu lalu ke saya”,jelasnya.
Sekitar pukul 15.00 beberapa awak media mendatangi sekolah tersebut dan sesuai janji dari kepala sekolah saat di hubungi, namun sesampainya di sekolah awak media di buat kecewa lantaran tidak bisa ketemu dengan kepala sekolah, karena diduga kepala sekolah tidak mau di temui, dan hanya di temui oleh guru piket, tidak berselang lama guru piket menanyakan kepada dewan guru terkait kepala sekolah, setelah kembali dan memberikan jawaban bahwa kepala sekolah sedang keluar kota karena ada saudaranya yang meninggal dunia dan berangkat setelah duhur. (Tim)
